Pohon Bodhi (Ficus Religiosa) atau dikenal sebagai “Tree of Awakening” alias Pohon Pencerahan, merupakan pohon yang dianggap sakral dan bersejarah bagi umat Buddha. Pasalnya, sekitar 500 tahun sebelum masehi, di bawah pohon bodhi ini lah sang Pangeran Siddharta Gautama melakukan pertapaannya hingga mendapatkan pencerahan sempurna dan menjadi Buddha.
Pohon Bodhi asli yang menjadi naungan pertapaan Sang Buddha Gautama berlokasi di Bodh Gaya, India. Sayangnya pohon bodhi asli tersebut sudah tidak lagi hidup. Namun beberapa pohon bodhi yang paling terkenal karena dipercayai merupakan turunan langsung dari Pohon Bodhi asli tersebut, masih bisa kita temukan. Pohon-pohon itu tersebar di beberapa negara, seperti Mahabodhi Tree di Kuil Mahabodhi, India dan Jaya Sri Maha Bodhi di Taman Mahamewuna, Anuradhapura, Sri Lanka.
Ternyata, di Indonesia pun ada pohon bodhi yang masih merupakan turunan langsung dari pohon bodhi asli tempat Siddharta Gautama mendapatkan pencerahan. Pohon bodhi tersebut bisa kita temukan di Center Meditasi Bali Usada, Forest Island, Tabanan, Bali.
Baca Juga: Ucapkan Selamat Waisak, Jokowi Cerita Biksu Thudong Jalan Kaki ke Borobudur
Menurut cerita, pada masa Kerjaan Ashoka, Putri Kaisar Asoka, pada tahun 288 sebelum masehi, mengambil cabang dari pohon bodhi asli yang sudah terlepas dari batangnya dan membawanya ke Sri Lanka. Kemudian benih dan stek dengan kualitas yang sama dengan pohon aslinya, juga menyebar ke beberapa negara lain.
Tahun 2000, Bhante Thitaketuko yang merupakan guru dari Pak Merta Ada, guru utama dan pemilik Center Meditasi Bali Usada, membawa cabang dari pohon bodhi itu langsung dari Sri Lanka dan menanamnya di Vihara Buddha Guna, Nusa Dua, Bali. Pada 2009 ketika Vihara Buddha Guna mengalami perluasan, pohon bodhi tersebut harus dipindahkan.
Pak Merta Ada yang pada saat itu hadir di sana kemudian diberikan keseluruhan pohon tersebut untuk ditanam kembali. Pohon sakral seberat tiga ton tersebut kemudian dibawa ke Forest Island dan kini menjadi ciri yang khas dari Center Meditasi Bali Usada di Tabanan, Bali.
Baca Juga: Ratusan Umat Buddha Gelar Doa Perdamaian untuk Indonesia dan Dunia di Borobudur
Berdasarkan teks Buddha, Sang Gautama setelah mencapai pencerahannya, menghabiskan seminggu penuh berdiri di hadapan pohon bodhi tempatnya melakukan tapa, tanpa kedipan dan menatapnya penuh rasa syukur. Sikap luar biasa atas rasa syukur ini mengajarkan kita untuk memiliki rasa hormat dan penghargaan yang mendalam kepada alam.
Menurut Pak Merta Ada, sikap sang Buddha yang penuh perhatian intensif dan mengalirkan rasa cinta kasih serta kebijaksanaan kepada pohon bodhi tersebut telah mengubah DNA dari sel-sel pohon bodhi itu, yang mana vibrasi dari rasa cinta kasih dan kebijaksanaan itu terus terpancar dari pohon bodhi meskipun hanya merupakan pohon keturunannya.
Bagi para peserta pelatihan Tapa Brata Bali Usada di Forest Island, mereka bisa melakukan meditasi di bawah pohon bodhi ini dan merasakan langsung bagaimana energi cinta kasih itu terpancar dari pohon sakral tersebut.
Artikel Menarik Lainnya:
- Alasan WB Rilis ‘Barbie’ Berbarengan ‘Oppenheimer’: Ingin Beri Jari Tengah ke Nolan
- Semesta Berpesta di Tangerang Dimeriahkan oleh Anji hingga Isyana Sarasvati
- Maximilian Guenther Juara Formula E Jakarta 2023
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
