Di Nusa Tenggara Barat terdapat salah satu masjid kuno yang usianya sudah mencapai ratusan tahun. Masjid ini berlokasi di Dusun Rembitan 3, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah ini resmi menjadi cagar budaya pemerintah yang saat ini menjadi destinasi religi unggulan di kabupaten Lombok Tengah.
Lokasinya yang tak begitu jauh dari bandara dan Pantai Mandalika membuat Masjid ini mudah untuk diakses dari segala arah.
Jika dari bandara zainudin abdul majid (BIZAM) menuju lokasi makam hanya berjarak sekitar kurang lebih 17 km dan bisa ditempuh hanya dalam waktu kurang lebih 18 menit saja. Sedangkan dari pantai mandalika jaraknya kurang lebih sekitar 14 km dan bisa ditempuh hanya dalam waktu kurang lebih 14 menit saja.
Menurut salah satu pengurus masjid kuno rembitan, masjid ini berdiri sejak abad ke 15 atau 16 M. Masjid ini juga menjadi tempat para wali melakukan proses dakwah, mengajarkan ilmu agama dan sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat 5 waktu.
"Dulu para wali pake masjid ini buat ngajarin islam,dan masjid ini masih di pake sama masyarakat buat ibadah 5 waktu sampai sekarang" ucapnya.
Salah satu wali yang sangat terkenal dalam menyebarkan agama islam di daerah ini adalah Sayyid Abdullah atau yang lebih dikenal disebut dengan Panggilan Wali Nyatoq.
Baca juga: Melihat Keindahan Masjid Agung Jawa Tengah, Punya Arsitektur Paduan Jawa dan Arab
Aturan Membunyikan Beduk
Walaupun masjid ini sudah berusia ratusan tahun, namun masih dijaga dan dirawat dengan baik oleh masyarakat sekitar. Di dalam masjid ini terdapat sumur kecil yang dulunya digunakan sebagai tempat untuk mengambil air wudhu.
Selain itu, di bagian dalam masjid juga terdapat bilik kecil sebagai tempat imam memimpin shalat, ada pula mimbar yang dulunya dipakai dalam proses ibadah salat jumat dan ada ada bedug yang terbuat dari kulit sapi yang digunakan sebagai alat untuk memberitahu waktu salat sudah tiba.
Namun yang unik dari bedug di Masjid ini adalah fungsinya telah berubah. Jika di awal kemunculannya bedug dipakai sebagai pemberitahuan masuknya waktu salat, kini berubah sebagai pemberitahuan kalau ada kiai yang meninggal dan sedang ada bencana besar. Sehingga saat ini tidak boleh sembarangan dalam menyembunyikan beduk tersebut.
Masih Berfungsi Baik
Meski masjid ini sudah berusia ratusan tahun, tapi masjid ini masih aktif digunakan oleh warga sekitar untuk menjalankan ibadah salat lima waktu berjamaah sampai saat ini.
Adapun jalan menuju ke masjid kuno rembitan ini sudah beraspal sebagian namun sebagian lagi masih berupa jalan tanah, namun kondisinya masih cukup bagus untuk dilalui kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
Baca juga: Dikelilingi Kuburan, Ini Aturan Masuk ke Masjid Kuno Bayan: Masjid Pertama di Lombok
Bagi yang ingin mengunjungi Masjid ini tak perlu khawatir, karena kawasan masjid dibuka untuk umum dan tanpa biaya apapun. Selain itu, untuk jam operasional masjid kuno ini dibuka mulai dari jam 08.30-18.30 setiap harinya.