Beberapa waktu lalu, kota Venesia, Italia sempat dilanda banjir besar. Banjir itu yang kemudian membuat kota kanal tersebut menjadi lumpuh. Mulai dari kegiatan ekonomi hingga gejolak pariwisata yang langsung berhenti sejenak.
Dilaporkan Reuters, meski banjir telah surut 100 persen, namun dampak dari banjir besar tersebut masih dapat dirasakan hingga hari ini. Misalnya, terjadinya lonjakan pembatalan pemesanan hotel yang mencapai 45 persen.
"Biasanya, dalam periode ini kamar hotel terjual habis untuk malam tahun baru dan kami mulai mendapatkan pemesanan untuk Karnaval (bulan Februari), tetapi semuanya landai saat ini," kata Kepala Asosiasi Pengusaha Perhotelan Venesia, Cluadio Scarpa.
Di Eropa sendiri, nama kota Venesia cukup populer. Bahkan Italia sendiri menjadikan kota ini sebagai sentra pariwisata andalannya. Tak heran, karena itu pula ada sekitar lebih dari 25 juta turis yang mengunjungi kota ini dalam setahunnya.
Pendapatan pun tak main-main, ada sekitar 3 miliar euro atau sekitar hampir Rp47 triliun setiap tahunnya didapat dari industri pariwisata Venesia.
"Ini telah menjadi sebuah bencana besar," Kata Christina Giussani, Kepala Asosiasi Penjaga Tokoh Confesercenti kepada Reuters.
"Hampir 95% toko mengalami kerusakan, tetapi kami bekerja keras dan dalam waktu kurang dari seminggu semuanya bersih dan berfungsi kembali," tambah dia.
