Hutan Kota Bondas di Jalan Sultan Agung, Kota Batu, Jawa Timur, ini sungguh beruntung. Pasalnya hutan kota ini menjadi satu-satunya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Batu yang mendapat penjagaan khusus dari pesawat tempur MiG-17 Fresco buatan Uni Soviet.
Bukan sebuah replika, pesawat MiG-17 Fresco ini memang pesawat tempur sungguhan yang dahulu pernah menjadi salah satu kekuatan tempur andalan TNI Angkatan Udara Republik Indonesia sejak 1961.
Bukan pesawat aktif yang sedang menjalankan sebuah operasi militer, namun pesawat MiG-17 Fresco ini telah dijadikan sebuah monumen dan letaknya ada di depan Hutan Kota Bondas. Tujuannya tidak lain adalah untuk mempercantik tampilan dari hutan kota tersebut.
Namun lebih dari itu, monumen pesawat MiG-17 Fresco juga diharapkan bisa menambah kecintaan masyarakat pada TNI Angkatan Udara, bisa menumbuhkan wawasan kebangsaan khususnya di bidang kedirgantaraan, serta bisa membangkitkan jiwa patriotisme masyarakat.
MiG-17 Fresco adalah pesawat tempur Uni Soviet yang aktif mulai 1952. Pesawat ini umumnya digunakan di negara-negara Pakta Warsawa, Afrika dan Asia. Pesawat buatan Mikoyan-Gurevich (MiG) ini merupakan pengembangan dari pesawat MiG-15 yang lebih dulu sukses.
Indonesia tercatat pernah memiliki pesawat jenis ini pada era 1960-an. Istimewanya, pesawat yang dijadikan monumen ini adalah pesawat yang pertama tiba di Indonesia. Hal ini ditandai dengan kode nomor yang tertera pada moncong pesawat ini, yaitu 1101.
Dalam sejarahnya, TNI AU pernah mengoperasikan 49 unit pesawat MiG-17 Fresco dari varian MiG-17F dan MiG-17PF. Pesawat ini mulai dibeli dan tiba di Indonesia pada tahun 1961. Mulanya pesawat MiG-17 Fresco TNI AU ini memiliki pangkalan di daerah Kemayoran.
Pesawat MiG-17 Fresco sangat berperan penting dalam persiapan operasi Trikora pada tahun 1962, dan operasi pembebasan Irian Barat (Papua) dari cengkeraman penjajah Belanda. Pesawat tempur ini juga terlibat dalam beberapa operasi militer pada awal-awal kemerdekaan.
Sayang, seluruh pesawat MiG-17 Fresco resmi tidak dipakai lagi sejak 1970. Ini merupakan usia yang singkat untuk sebuah jet tempur. Padahal pesawat ini pernah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angkatan udara terkuat nomor 4 di dunia dan nomor 1 di Asia pada 1960-an.
Untuk mengenang jasa para pejuang yang telah menorehkan tinta emas bersama pesawat MiG-17 Fresco, maka dibuatlah monumen pesawat tempur ini meski Pemkot Batu melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang saat itu harus mengeluarkan anggaran hingga Rp200 jutaan.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
