Pejabat di Malta dilaporkan telah mengonfirmasi tujuan hanya akan terbuka untuk para turis Inggris yang telah divaksinasi. Semua turis dilaporkan harus mempunyai dua dosis vaksin virus COVID-19, setidaknya dua minggu sebelum kedatangan.
Bukti vaksin yang diterima termasuk dengan sertifikat vaksinasi Malta, sertifikat vaksinasi NHS Covid-19 Pass, dan sertifikasi dari vaksin COVID-19 digital UE. Anak-anak dengan usia 5-11 tahun dapat bepergian jika mereka ditemani orang dewasa yang telah divaksinasi dengan bukti tes PCR negatif yang dilakukan dalam waktu 72 jam sejak kedatangan di Malta.
Mereka yang berusia 12 tahun ke atas akan membutuhkan bukti vaksinasi. Selain itu, tes PCR negatif untuk anak-anak berusia 12-17 tahun tidak akan diterima mulai 30 Juni nanti. Melihat hal itu, Kepala Eksekutif Otoritas Pariwisata Malta yaitu Johann Buttigieg memberikan komentarnya.
"Malta adalah tujuan yang sangat populer bagi wisatawan Inggris dan orang-orang Malta menantikan wisatawan yang kembali yang menyukai sinar matahari, budaya, makanan, dan semangat hangat kami dari tahun ke tahun. .” ungkapnya.
Di sisi lain, langkah sama juga dilaporkan Portugal, yang akan mengharuskan orang yang datang dari Inggris untuk dikarantina selama 14 hari, kecuali mereka bisa membuktikan bahwa mereka telah sepenuhnya diinokulasi pada COVID-19 setidaknya 2 minggu sebelumnya dengan vaksin yang disahkan oleh UE.
Dalam undang-undang yang diterbitkan dalam lembaran negara tadi malam dan yang mulai berlaku pada hari ini, pemerintah pun menambahkan Inggris ke daftar negara-negara yang harus dikarantina.
Brasil, Afrika Selatan, India, dan Nepal sudah ada dalam daftar, tetapi pengecualian yang dibuat untuk orang-orang yang diinokulasi pada COVID-19 hanya berlaku di Inggris. Pelancong dari Inggris dianggap telah disuntik penuh jika merreka telah menerima satu dosis vaksin tunggal, dua dosis vaksin melawan COVID-19, atau hanya satu dosis dari jadwal vaksin dua dosis untuk orang yang dianggap telah pulih.
