Guna mencegah kecelakaan maut terulang usai insiden yang melibatkan bus pariwisata Ardiansyah di Tol Sumo (Surabaya Mojokerto), Korlantas Polri menyampaikan imbauan penumpang umum harus menggunakan safety belt atau sabuk pengaman.
"Angkutan umum untuk penumpang menggunakan safety belt. Supaya saat terjadi apa-apa, bisa tertahan. Penumpang tidak ngumpul semua ke depan ketika terjadi crash atau kecelakaan," kata Kombes Pol Hotman Sirait Kasubditlaka Digakkum Korlantas Polri melalui akun Instagram ntmc_polri seperti yang dikutip Indozone, Minggu (29/5/2022).
Imbauan Kombes Pol Hotman Sirait terkait maraknya kecelakaan yang disebabkan oleh angkutan umum.
Termasuk insiden terakhir bus pariwisata Ardiansyah di Tol Sumo yang menewaskan 16 penumpangnya.
Hotman Sirait menyebut bagi PO Bus dalam memperkerjakan dan rekrutmen, supir-supir itu betul-betul yang berkualitias.
"Dalam menugaskan, cek dulu kondisinya. Urine, kemudian kesehatan yang bersangkutan baru dia dipekerjakan," katanya.
Dia mengingatkan bagi sopir untuk tidak mengejar setoran agar bus cepat sampai tujuan dengan memacu kendaraannya melebih batas maksimal.
"Dan ingatkan waktu untuk berkendara jangan mengejar cepat sampai tujuan, tapi di atur waktunya kapan dia istirahat dan jangan memaksakan memacu kecepatan. Mengambil (jalur) kanan itu berbahaya," katanya.
Kecelakaan maut yang terjadi pada Minggu (15/5/2022) tersebut, terjadi di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) km 712-200 Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Total korban tewas akibat kecelakaan maut ini, mencapai sebanyak 16 orang.
Berdasarkan pengakuan sopir yang merupakan kenek bus pariwisata PO Ardiansyah, teryata diketahui mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
Sopir yang bernama Ade Firmansyah (29) sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Bus Pariwisata PO Ardiansyah dengan nomor polisi S 7322 UW yang mengangkut puluhan wisatawan asal Surabaya mengalami kecelakaan, diketahui menabrak tiang Variabel Message Sign (VMS).
