Sebuah Desa di Afrika Memiliki Leluhur Berupa Buaya

- Selasa, 28 Januari 2020 | 11:07 WIB
Warga Desa Bazoule di Burkina Faso, Afrika menganggap buaya adalah leluhur mereka. (Instagram/laterceracom)
Warga Desa Bazoule di Burkina Faso, Afrika menganggap buaya adalah leluhur mereka. (Instagram/laterceracom)

Buaya merupakan salah satu hewan predator yang begitu ditakuti oleh manusia. Tubuhnya yang besar, rongga mulutnya yang lebar dengan gigi yang tajam, tak heran jika buaya dikenal sebagai hewan yang sangat buas.

Jika banyak orang yang merasa takut dengan buaya, namun tidak dengan warga di sebuah desa kecil di Afrika, yang justru menganggap buaya adalah leluhur mereka.

Warga Desa Bazoule di negara Burkina Faso dikenal sangat bersahabat dengan buaya. Saking akrabnya, sudah hal yang biasa jika melihat ada warga yang memang sengaja duduk di atas badan buaya yang besar.

-
Instagram/rainathcoulibaly

Seorang warga desa Bazoule, Perre Kabore mengatakan bahwa keberadaan buaya di desa mereka adalah sesuatu yang dikeramatkan.

"Kita masih bisa berada lebih dekat dengan mereka, menyentuhnya, duduk di atasnya. Tidak ada masalah, buaya adalah binatang keramat dan tidak berbahaya," kata dia dikutip dari France 24.

Sejarah keakraban warga Desa Bazoule dengan buaya pun dimulai dari abad ke-15 silam. Saat itu, desa mengalami kekeringan, namun tiba-tiba ada seekor buaya yang menuntun warga desa untuk menuju sebuah kolam mata air.

Nah, kolam mata air yang ditemukan itulah yang pada akhirnya menyelamatkan warga desa dari kekeringan hingga keausan. Karenanya, mereka menganggap buaya merupakan salah satu dari leluhur mereka saat ini.

Di desa itu, rutin setiap tahun digelar perayaan yang dinamakan Koom Lakre, sebuah perayaan di mana warga desa secara suka rela memberi makan buaya dan memintanya untuk mengabulkan doa mereka seperti kesehatan, hasil panen, hingga kemakmuran.

"Buaya direpresentasikan sebagai jiwa nenek moyang kami. Jika salah satu dari mereka mati, maka akan dikuburkan selayaknya manusia," ucap Kabore.

Kabore mengatakan, jika ada buaya yang menangis, maka pertanda akan ada musibah yang siap menimpa desa. Jika hal itu terjadi, maka para tetua desa mulai mengartikan tangisan buaya dan segera membuat permohonan untuk menolak bala.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X