Laporan Pergerakan Pesawat Sepanjang Tahun 2020 yang Dikelola AirNav Indonesia

- Rabu, 3 Februari 2021 | 12:07 WIB
Ilustrasi pesawat. (Unsplash/@ampalmer)
Ilustrasi pesawat. (Unsplash/@ampalmer)

Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia), BUMN yang bergerak di bidang usaha pelayanan navigasi udara melaporkan pergerakan pesawat sepanjang tahun 2020.

Dilaporkan bahwa, pergerakan pesawat tersebut terdiri dari 568.708 pergerakan keberangkatan, 570.896 pergerakan kedatangan dan 63.145 pergerakan lokal.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

“Dua bulan pertama di tahun 2020, pergerakan pesawat mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2019. Setelah itu, terjadi penurunan pergerakan pesawat udara pada bulan Maret 2020 ketika pandemi Covid-19 mulai menyebar di Indonesia,” kata Pramintohadi dikutip dari Antara.

Secara year to year (yoy) 2020 dibandingkan dengan 2019, terdapat akumulasi penurunan sebesar 43 persen.

Penurunan paling signifikan terjadi pada April yaitu 66 persen, Mei 84 persen, dan Juni 72 persen. 

Hal ini terjadi sejak adanya pembatasan pergerakan transportasi udara selama masa mudik Idul Fitri Tahun 1441 H dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Dikatakan bahwa penurunan pergerakan pesawat udara akibat pandemi Covid-19 tidak hanya dialami di Indonesia saja, tetapi seluruh industri penerbangan dunia.

“Data yang kami himpun menunjukkan secara akumulasi, Regional Asia Pasifik mengalami penurunan yoy sebesar 47 persen. Sedangkan di regional Amerika Latin sebesar -55 persen dan di regional Eropa bahkan mencapai 56 persen,” lanjutnya.

AirNav Indonesia juga mencatat sepanjang 2020 terdapat penurunan pergerakan pesawat udara untuk rute domestik senilai 40 persen dibandingkan dengan tahun 2019.

Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara rute internasional, penurunannya mencapai 67 persen.

Pergerakan pesawat udara lintas (overflying) juga mengalami penurunan 64 persen yoy.

Setelah Juni 2020, pergerakan pesawat udara mulai pulih meskipun perlahan.

Pemulihan terus berlanjut hingga Desember 2020, di mana penurunan pergerakan pesawat udara yoy menjadi 34 persen.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X