Jarang Diketahui, Ternyata Ada Sisi Lain di Istanbul yang Bikin WNI Geleng Kepala

- Kamis, 24 November 2022 | 08:02 WIB
Area curam dan jalanan yang menanjak (Z Creators/Reja Dalimunthe)
Area curam dan jalanan yang menanjak (Z Creators/Reja Dalimunthe)

Istanbul, Turki, menjadi kota yang sering dikunjungi oleh turis asal Indonesia. Selain suasana warganya yang ramah dan terbuka dengan pariwisata, Istanbul juga menjadi surga berbelanja pernak-pernik bagi orang Indonesia. Namun Tim Z Creators, Reja Dalimunthe ingin menampilkan penampakan unik di Istanbul yang jarang dilihat di media manapun. Reja akan menelusuri gang-gang kecil di Istanbul untuk melihat sisi lain ibu kota Turki.

“Oke, hari ini gw coba kasih liat betapa menyenangkannya jalan-jalan kecil di gang-gang ala Turki.” Buka Reja.

-
Melihat Istanbul dari ketinggian (Z Creators/Reja Dalimunthe)

Penduduk Istanbul mencapai lebih dari 15 juta orang. Istanbul merupakan kota terpadat pertama di Eropa sekaligus kota terpadat ke-15 di dunia. Banyak situs perjalanan dunia yang mengkategorikan kota ini sebagai kota yang masih tergolong cukup aman bagi para solo traveler.

Reja pun merasakan demikian, sering berjalan kaki di malam hari, hampir tidak ada kejahatan ditemukan selama dua minggu perjalanannya di Istanbul.

“Aku nih sering banget keluar tengah malem di Istanbul karena lapar, berbeda dengan Bekasi ternyata, susah nemuin makanan kalau sudah tengah malam di sini.” Ungkap Reja.

Berkunjung ke kota ini sebaiknya menelusuri jalanan kecil dan pengunjung akan menemukan bahwa bangunan di kota ini sangat unik. Bangunan merupakan paduan berbagai konsep, yaitu Eropa, Asia dan Timur Tengah. Untuk rumah, masih banyak yang bentuknya tua dan dipenuhi dengan rumah tingkat bukan memanjang.

Selama penelusuran, Kota Istanbul jarang memiliki tempat ibadah umat muslim berukuran kecil, hampir setiap masjid berukuran cukup besar hingga sangat besar, jumlahnya pun tercatat sampai 3.000 masjid di seluruh kota.

-
Area curam dan menanjak di permukiman Istanbul (Z Creators/Reja Dalimunthe)

Permukiman rumah tampak padat dan dipenuhi dengan anak-anak yang bermain terutama pada sore hari. Selain itu, kamu akan mudah menemukan warung kelontong, pasar tradisional dan pusat makanan halal dengan harga yang sangat murah, berbeda jika kita pergi ke pusat kotanya atau ke area jalan raya.

“Wah kamu banyak beli coklat ya, di sini saya menjual dengan harga yang lebih murah daripada tempat umum, yang penting untung dan saya senang bisa kenal orang Indonesia,” kata Mustafa, pemilik warung kelontong di area Taksim.

Baca Juga: 99 Persen Muslim, Orang Turki Memperlakukan Anjing Liar dengan Sangat Baik, Kok Bisa?

Gang di Istanbul juga memiliki rute jalan yang membuat pengunjung berolah raga. Banyak area berbukit dan menanjak, tak jarang otoritas setempat membangun anak-anak tangga untuk mengurangi resiko berjalan di area curam.

-
Penampakan rumah kosong di area padat penduduk Istanbul (Z Creators/Reja Dalimunthe)

Selain itu, ketika menelusuri gang atau area kecil di Istanbul, pendatang akan merasakan kehangatan warga lokal. Meskipun memakai Bahasa Turki, mereka tak segan menyapa. Banyak bangunan rumah pun tampak artistik meskipun sebenarnya itu rumah kosong.

-
Sudut gang di area Taksim, Istanbul (Z Creators/Reja Dalimunthe)

Coretan di tembok-tembok pun enggak membuat Istanbul tampak kumuh tapi banyak area malah tampak penuh dengan nilai seni yang tinggi.

“Ini juga unik sih, ada beberapa area yang jemur pakaiannya sampai di atas jalan begini, ya tapi kayaknya area pengungsi deh, gw cuma bingung talinya kan diiket dari rumah dia ke rumah orang lain, itu gimana sih?” Ungkap Reja sambil menutup perjalanannya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X