Wisata Api Abadi atau Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Madura, belum lama ini viral di media sosial. Lokasinya di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, atau sekitar 4 km sebelah selatan kota Pamekasan.
Wisata Api Abadi di Madura merupakan salah satu dari sekian banyak api alam yang ada di dunia. Keunikannya, api enggak akan padam meski terkena air.
Api abadi bakal mati kalau terkena air hujan. Namun saat hujan reda, perlahan api akan menyala kembali.
Sumber api berasal dari bawah permukaan tanah dan perut bumi, disebabkan oleh kandungan belerang yang ada di tanah.
Banyak warga setempat yang memanfaatkan tempat wisata ini untuk memasak air, membakar jagung sampai memasak nasi dan ketupat.
Di kawasan wisata ?n? ada dua l?ka?? api abadi, yang pertama d???but ‘Apoy Lake’ (api lak?-laki), yang kedua adalah ‘Apoy Bine’ (api-perempuan) yang s?lalu rama? dikunjungi.
Menurut penjual jagung di sekitar lokasi, Api Abadi di lokasi ini ditemukan pada 1945. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Api PON bahkan diambil di tempat ini.
Sejarah Api Abadi Pamekasan
Menurut sejumlah sumber, sejarah Api Tak Kunjung Padam sudah ada sekitar abad ke-16 atau 1683 M.
Kala itu hiduplah seorang pengelana penyebar agama Islam bernama Ki Moko atau nama aslinya Raden Wiknu Kenongo.
Konon, kesaktian Ki Moko kala menancapkan tongkatnya di tanah yang kemudian menimbulkan nyala api hingga sekarang.
Api Abadi di Madura selalu ramai di hari biasa dan bulan Suro. Pengunjungnya datang dari Lumajang, Situbondo, hingga Jakarta.
Api Abadi Pamekasan Buka 24 jam
Wisata Api Abadi buka setiap hari selama 24 jam. Kamu enggak dikenakan biaya masuk alias gratis namun harus menyiapkan kocek Rp5 ribu untuk parkir motor dan Rp10 ribu untuk biaya parkir mobil.
Jangan takut kelaparan karena di sekitar area wisata banyak pedagang oleh-oleh dan camilan khas Pamekasan, Madura. Seperti nasi pecel, rawon, rujak, petis lorjuk, keripik tette dan masih banyak lainnya.
Artikel menarik lainnya: