Gunung Kelud, Cantik Tapi Juga Berbahaya

- Selasa, 17 September 2019 | 12:33 WIB
Instagram/kisahkediri
Instagram/kisahkediri

Setelah 'batuk' pada lima tahun lalu, Gunung Kelud membentuk kawah baru dan membuatnya semakin memesona. Kini, banyak wisatawan lokal menjadikannya sebagai destinasi wisata favorit.

Namun perlu diketahui, meski cantik dan menawarkan keindahan, Gunung Kelud tercatat sebagai gunung paling aktif di Indonesia yang sudah meletus sebanyak 30 kali dari tahun 1.000 masehi. Bahkan, Gunung Kelud punya daya letus yang mencapai skala 5 dari 8 level. Itu artinya, letusan tersebut sudah termasuk sangat besar jika merujuk pada Volcanic Explosivity Index (VEI).

Gunung yang berada di Jawa Timur itu masuk ke dalam tipe gunung Stratovulkanm, yaitu gunung dengan letusan yang paling eksplosif, karena memiliki jeda yang sangat pendek untuk kemungkinan meletus kembali, yaitu berjarak antara 9 sampai 25 tahun.

Dari keterangan itu, bisa kita simpulkan bahwa meskipun Gunung Kelud terlihat cantik dan kerap dijadikan sebagai destinasi wisata, namun dia sangat berbahaya. Apalagi, Gunung Kelud memiliki kawah yang sangat besar yang kemungkinan jika ada letusan kembali, maka ada semburan lahar dengan volume yang lebih besar juga.

Tebing-tebing eksotis yang berada di puncak-puncak Gunung Kelud diyakini sudah ada sejak masa purba kala yang kemudian berubah-ubah bentuk seiring gunung tersebut meletus berulang kali.

Puncak tertinggi di Gunung Kelud berada di timur laut kawah, juga ada Puncak Gajahmungkur yang berada di sisi barat, dan Puncak Sumbing yang berada di selatannya.

Secara wilayah, Gunung Kelud berdiri di tiga kabupeten, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang. Namun untuk pengelolaannya, baik untuk wisata dan penelitian di bawah naungan pemerintah Kabupaten Kediri.

Hingga saat ini, Gunung Kelud tetap menjadi spot menarik bagi anak-anak muda yang ingin menghabiskan waktu di akhir pekan atau sekadar wisata di sore hari. Terlebih lagi, akses menuju Gunung Kelud sangatlah mudah dan pihak pengelola pun terlihat terus berbenah seperti melakukan pelebaran jalan dan menggantikannya dengan beton dari yang sebelumnya beraspal.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X