Twitter meluncurkan layanan cuaca interaktif yang akan membuat para pengguna mengetahui tren badai atau curah hujan di sekitar. Diluncurkan pada Selasa dalam kemitraan dengan jurnalis iklim dan ahli meteorologi Eric Holthaus, platform yang bernama "Tomorrow" ini menghubungkan pengguna dengan hiper lokal di lebih dari selusin kota di seluruh negeri. Melihat hal itu, Wakil Presiden Produk Twitter yaitu Mike Park memberikan komentarnya.
"Ini adalah kumpulan penulis dan pakar terbesar yang pernah kami luncurkan," ungkapnya kepada Axios.
Berisi dengan konten gratis dan berbayar untuk pelanggan, dengan harga US$10 per bulannya, pengguna juga akan menerima email setiap malam dengan perkiraan cuaca mendatang. Selain ramalan, email juga akan berisi perkiraan cuaca mendatang. Selain ramalan, email juga akan berisi "berita, puisi, meme, video pendek, atau ajakan bertindak."
"Tujuan kami adalah untuk berbagi kegembiraan hidup pada momen khusus dalam sejarah ini, dan berada di sana bersama Anda, apa pun cuacanya," menurut situs platform tersebut.
Pada hari-hari dengan cuaca yang buruk diprediksi, "Tomorrow" akan menjawab pertanyaan pengguna untuk ahli meteorologi dalam fitur interaktif yang dipicu oleh percakapan yang sudah terjadi di Twitter.
"Beberapa lonjakan terbesar dalam percakapan di Twitter terkait dengan peristiwa parah seperti angin topan, banjir, dan kebakaran," jelas Park.
Tomorrow saat ini tersedia di sejumlah kota, seperti Atlanta, Boston, Charlotte, Chicago, Dallas, Detroit, DC, Houston, Minneapolis, New York City, Philadelphia, Portland, San Antonio, San Francisco, Toronto, dan Republik Dominika. Platfrom ini berencana untuk memperluas ke 50 pasar yang berbeda di Amerika Utara pada akhir tahun dan memperluas secara global pada 2022 mendatang.
