Kabupaten Banggai merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, baik berupa hasil laut, aneka hasil bumi serta hasil pertambangan dan gas.
Tempat-tempat wisata yang ditawarkan kabupaten Banggai ini tentunya menjadi daya tarik para wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Untuk itu, Banggai memanfaatkan hal tersebut—salah satunya-- dengan mempromosikan wilayahnya sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia.
Melalui Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019, Banggai siap menjadi tuan rumah turnamen bertaraf internasional yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai 27 hingga 29 September mendatang.
BITFT 2019 menyiapkan total hadiah mencapai Rp500 juta. Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar, Indroyono Soesilo mengatakan turnamen ini diharapkan akan diikuti ratusan peserta dari berbagai negara.
Selain dapat menikmati keindahan dan keseruan memancing ikan di perairan Banggai, peserta juga dapat menikmati beragam atraksi budaya yang disiapkan. Acara ini adalah upaya mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata memancing kelas dunia.
Kepala Dinas Perikanan Kelautan Kabupaten Banggai, Benyamin Pongdatu menjelaskan, ada 10 jenis ikan yang menjadi kriteria penilaian. Yakni ikan tuna, kuwe, escolar, lemadang, kerapu, kakap, tenggiri, layaran, ikan amber jack, dan marline (catch and release). Menariknya, turnamen ini juga menghadirkan jackpot Rp100 juta bagi peserta yang dapat memancing ikan tuna sirip kuning dengan berat di atas 100 kilogram.
Sebagai destinasi memancing kelas dunia, kekayaan ikan laut di Banggai tak perlu diragukan. Karena perairan Banggai masuk dalam jalur migrasi ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Beberapa ikan bahkan menjadi spesies endemik seperti Banggai Cardinal Fish yang masyhur karena kecantikannya.
