Girang Ada Travel Bubble, Kerinduan Warga Singapura Wisata ke Batam, Tak Tertahankan Lagi

- Rabu, 16 Februari 2022 | 15:35 WIB
Warga Singapura rintu bisa bepergian ke Batam dan Bintan untuk wisata. (Foto/Aljazeera/Risyiana Muthia)
Warga Singapura rintu bisa bepergian ke Batam dan Bintan untuk wisata. (Foto/Aljazeera/Risyiana Muthia)

Sebelum pandemi, Carol Pou, seorang corporate trainer di Singapura, beberapa kali dalam sebulan akan mengunjungi pulau Batam di Indonesia.

Jadi ketika rencana travel bubble antara Singapura dan pulau-pulau tetangga Batam dan Bintan diumumkan bulan lalu, Pou dibanjiri pesan dari teman dan kerabat tentang berita tersebut.

“Mereka semua tahu betapa senangnya saya tentang hal itu,” kata Pou seperti yang dilansir Indozone dari Al Jazeera, Rabu (17/2/2022).

“Hal pertama yang saya lakukan adalah mengirim pesan reservasi ke resor. 'Kapan saya bisa pergi?' Saya memberi tahu mereka. Jika saya bisa bepergian ke Batam malam ini, saya akan melakukannya.”

Setelah berminggu-minggu ketidakpastian kapan travel bubble akan dimulai, Pou mulai mendapatkan kesempatannya pada 18 Februari, setelah otoritas Singapura minggu ini memberikan persetujuan yang telah lama ditunggu-tunggu untuk transportasi feri dari Batam.

Batam dan Bintan, bagian dari Kepulauan Riau di Indonesia, sangat populer di kalangan wisatawan dari Singapura.

Sebelum pandemi COVID-19, penduduk negara kota itu dapat naik feri selama 45 menit untuk liburan akhir pekan di salah satu resor pantai atau lapangan golf yang tak terhitung jumlahnya di pulau itu.

Ketika pandemi melanda, pariwisata runtuh.

Menurut Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau, jumlah wisatawan Batam dan Bintan telah anjlok lebih dari 90 persen selama pandemi.

Pada tahun 2019, pulau-pulau tersebut menempati peringkat kedua setelah Bali sebagai tujuan wisata paling banyak dikunjungi wisatawan asing di Indonesia, dengan lebih dari 2,5 juta wisatawan internasional.

Dari jumlah tersebut, 1,9 juta pergi ke Batam, dengan sebagian besar wisatwan berasal dari negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.

'Bencana'

Menurut Kepala Badan Promosi dan Pariwisata Batam Edy Sutrisno, biasa Batam menyambut rata-rata 150.000 wisatawan internasional setiap bulan.

“Tapi dari Maret 2019 hingga saat ini pengunjungnya kurang dari 200 orang per bulan. Bayangkan betapa hancurnya industri pariwisata di pulau Batam. Ini bencana besar,” katanya.

Tapi sekarang, dengan travel bubble yang baru-baru ini diumumkan, Sutrisno merasakan ada harapan.

“Ini angin segar di tengah perjuangan kita,” kata Sutrisno. “Saat ini bubble masih terikat secara eksklusif di kawasan Nongsa di Batam dan Lagoi di Bintan, tetapi sisanya menantikannya. Kami sangat ingin memulai.”

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X