Misteri Kayu Apung 120 Tahun di Oregon yang Jadi Wisata Menarik

- Kamis, 7 November 2019 | 16:21 WIB
instagram/@cascadiaftw
instagram/@cascadiaftw

Oregon, Amerika Serikat memiliki tempat wisata yang cukup unik, yaitu batang kayu mengambang. Batang kayu ini diberi nama "Old Man of the Lake".

Batang kayu ini mengapung di tengah birunya Danau Kawah Oregon selama 120 tahun. Keberadaan batang kayu mengambang ini bahkan membuat para ilmuwan bingung. Tak hanya aneh, batang kayu ini juga konon katanya bisa mengendalikan cuaca di wilayah setempat.

Fenomena Old Man of the Lake ditemukan oleh ahli geologi dan penjelajah, Joseph Diller sejak tahun 1896. Saat itu Joseph melihat batang kayu berwarna putih yang pecah dan mengambang secara vertikal di Danau Kawah.

-
Wikipedia

Lima tahun kemudian, Joseph melihat kayu putih ini bergerak sejauh 400 meter dari lokasi pertama saat ia menemukannya. Sejak saat itu, dilakukan sebuah penelitian tentang batang kayu ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batang kayu ini dapat bergerak lebih dari empat mil hanya dalam satu hari, meskipun tak memiliki cara gerak yang khas. Itulah kenapa batang kayu ini terus menjadi misteri.

Berdasarkan penanggalan karbon, Old Man of the Lake ini sudah berusia 450 tahun dan sudah mengapung di Danau Kawah selama 120 tahun. Danau ini sendiri adalah danau terdalam yang ada di Amerika Serikat dan danau terdalam kesembilan di dunia.

-
instagram/@who.the.f.is.jeff

Para ahli kemudian meyakini bahwa batang kayu yang mengapung ini adalah hemlock, yang sudah terbenam lama di air sebelum terjadi tanah longsor. Namun ada sesuatu yang aneh dengan batang kayu ini. Yaitu posisinya saat mengambang. Biasanya kayu yang mengambang di air berada di posisi horizontal, sedangkan Old Man of the Lake mengapung dalam posisi vertikal.

Jika dilihat dari hukum fisika, objek yang mengambang dengan kerapatan seragam akan selalu memiliki pusat massa yang lebih tinggi daripada pusat gaya apungnya. Itulah sebabnya, kenapa batang pohon bisa mengapung secara horizontal. Namun, hukum ini tidak berlaku untuk Old Man of the Lake.

Batang kayu yang memiliki panjang sembilan meter dan diameter sekitar 16 cm, batang ini bergerak secara vertikal selama 120 tahun. Jika dilihat, ujung batang kayu ini pecah-pecah dan warnanya semakin memudar. Meski usianya sudah 120 tahun, namun kayu ini masih bisa menopang berat badan seseorang.

Dilansir dari Oddity Central, beberapa ilmuwan mengatakan bahwa Old Man of the Lake bisa mengambang di danau, karena memiliki keseimbangan antara bagian kayu yang kering dan bagian kayu yang terendam di dalam air.

Menurut Crater Lake Institute, alasan yang masuk akal kenapa kayu ini bisa mengambang secara vertikal. Menurut mereka, saat batang kayu ini masuk ke dalam air seabad yang lalu, ada bebatuan yang tersangkut di akarnya dan berfungsi sebagai jangkar alami.

-
instagram/@beverlymichaelis

Ketika bebatuan itu terlepas dari akar kayu, bagian kayu yang tenggelam sudah terbiasa dengan air dan terisi padat. Hal inilah yang membuat batang kayu bagian bawah lebih berat daripada bagian yang ada di permukaan. Namun, hingga kini belum ada alasan yang pasti kenapa Old Man of the Lake bisa mengambang secara vertikal.

Jika dilihat dengan seksama, warna air danau yang jernih memperlihatkan bagian akar kayu yang tidak terdapat bebatuan. Beberapa orang juga mengaku tak pernah melihat dan mendengar orang berkata bahwa tak ada batu yang melekat di batang kayu tersebut.

Saking bingungnya, seorang Pakar Ekologi Taman Nasional, Mark Buktenica bahkan sampai menyerah untuk mencari penyebab Old Man of the Lake mengambang vertikal. Posisi kayu vertikal ini justru menimbulkan persepsi yang menarik dari orang. Banyak orang percaya bahwa Old Man of the Lake ini memiliki pengaruh terhadap cuaca di wilayah setempat.

Bukan tanpa alasan dan hanya sekadar persepsi, pernyataan itu berasal dari sebuah peristiwa yang terjadi pada akhir 1980-an. Saat itu sedang dilakukan eksplorasi kapal selam di Danau Kawah. Para ilmuwan itu kemudian mengikat batang kayu ke sisi sebuah pulau untuk menghindari kecelakaan navigasi saat mereka melakukan penelitian.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X