Mendengar namanya, tak jarang timbul beragam pertanyaan, bukan? Ya, Pantai Tiang Bendera di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini penuh dengan batu dari berbagai bentuk dan ukuran.
Pada salah satu bebatuan berdiri kokoh tugu batu setinggi 2 meter lebih dengan bagian atas terdapat tiang besi yang biasanya digunakan untuk
mengikat bendera.
Kahadiran tugu batu yang dibangun oleh Belanda ini menjadi alasan dibalik penamaan Pantai Tiang Bendera ini. Tiang tersebut sebagai penanda daerah ini, dulunya pernah menjadi daerah jajahan Belanda.
Baca juga: Seram! Main ke Pantai Anyer, Remaja Ini Diikuti Makhluk Gaib Menyerupai Nenek-nenek
Bebatuan karang ditengah laut hanya bisa dijelajahi saat air laut surut. Pantai ini sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar saat akhir pekan karena jarakanya dekat dengan Kota Ba’a.
Hampir sepanjang garis pantai dipenuhi oleh batu karang yang berukuran besar dengan beragam bentuk yang unik saat dipotret.
Terumbu karang disekitar pantai juga masih terjaga dengan baik, dan dapat dilihat dengan mudah saat air laut surut.
Pantai Tiang Bendera ini menjadi salah satu spot menarik untuk menikmati matahari terbenam, tak heran jika banyak muda-mudi yang datang kepantai ini saat sore hari.
Baca juga: Keindahan Pantai Karangle NTT, Ada Batu Gawang yang Jadi Primadona
Selain keindahannya, pantai ini juga memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Pulau Rote. Kawasan ini telah dikelolah, sehingga terdapat banyak fasilitas seperti kantor pengelolah, panggung hiburan rakyat, toilet dan juga lopo untuk berteduh yang ada disekitar bibir pantai dan juga diatas ketinggian.
Pantai yang terletak di Baadale, Lobalain, Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, NTT ini tidak jauh dari Kota Ba’a. Hanya 10 menit berkendaraan dari Kota Ba’a untuk sampai ke pantai.
Akses jalan menuju pantai juga tergolong baik, sehingga dapat diakses menggunakan sepeda motor atau mobil.
Artikel Menarik Lainnya:
- Mengunjungi Ketedral Terbesar di Dunia, Dibangun 600 Tahun Lalu
- Takut Kulit Kering Selama Puasa Ramadan? Hindari Lama-lama Terpapar AC dan Mandi Air Panas
- Museum HAM Omah Munir, Jejak Aktivis HAM yang Dihabisi dengan Racun Arsenik
- BRI Boyong 7 Penghargaan di Ajang PR Indonesia Awards 2023
- Spot Camping di Kaki Gunung Merapi, Suasana Lebih Asyik Jika Bersama Keluarga
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini .