Mungkin kamu enggak kenal dengan nama Hans Christian Andersen, tapi pasti kamu paham sekali dengan karya-karyanya. Sebut saja Putri Salju, Putri Duyung, Baju Baru Sang Raja, Gadis Penjual Korek Api dan masih banyak lagi.
Andersen adalah otak di balik cerita-cerita dongeng itu. Hasil karyanya telah banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia dan dijadikan film, drama musikal, sampai theater.
Terletak di Munkemøllestræde, dekat dengan Katedral Odense, Denmark, rumah dengan fasad kayu berwarna kuning tempat Hans Christian Andersen tinggal bersama orang tuanya dari usia 2 hingga 14 tahun.
Rumah tersebut dibuka untuk umum sejak 1930 dan masih kokoh berdiri. Jalanan di sekitar rumah masih jalan berbatu seperti ingin membawa pengunjungnya ke masa lampau.
Rumahnya sederhana saja seperti kehidupan awal mula Hans Andersen yang juga miskin. Dilahirkan pada 1805, kondisi Hans Andersen yang cukup menyedihkan enggak membuatnya tumbuh dengan keterbatasan, tapi justru sebaliknya.
Ia memiliki mimpi yang besar dan menjadikan alur kehidupannya sebagai latar belakang banyak cerita dongeng yang ditulisnya. Hans Andersen berhasil membuat 160 cerita, bukan saja cerita dongeng tapi juga puisi, buku catatan perjalanan, dan novel.
Karyanya membuat Hans Andersen menjadi salah satu sosok yang penting di dalam dunia sastra dan tentunya di dunia imajinasi anak-anak seluruh dunia.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.