Taman Gandrung Terakota merupakan taman wisata kebudayaan yang dibangun di tengah areal persawahan di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi. Taman tersebut tepatnya didirikan di kawasan Jiwa Jawa Ijen Resort.
Pemilik taman wisata ini adalah Sigit Pramono, seorang mantan Direktur Utama BNI. Bagi kamu yang pernah menonton sebuah film atau pernah tahu sebuah situs sejarah makam terakota di Tiongkok, mungkin kamu akan langsung menghubungkan Taman Gandrung Terakota ini dengan situs bersejarah di Tiongkok tersebut.
Dan benar saja, penggagas taman ini, yaitu Sigit Pramono, mengaku bahwa dirinya memang terinspirasi dari situs terakota yang sudah berusia ribuan tahun di Tiongkok. Sekadar informasi, terakota itu dapat disamakan dengan tembikar atau gerabah yang merupakan hasil kesenian tradisional yang terbuat dari tanah liat.
Meskipun sepenuhnya dibangun dan dibiayai oleh pihak swasta, saat grand opening taman ini, pemerintah Banyuwangi menyambut baik keberadaan tempat wisata ini. Karena selain secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan daerah dari segi pariwisata, keberadaan Taman Gandrung Terakota ini juga merupakan sebuah bentuk apresiasi dan pemeliharaan kebudayaan lokal.
Sebab gandrung sendiri merupakan nama sebuah kesenian tari asal Banyuwangi dan merupakan salah satu identitas kebudayaan yang patut dibanggakan oleh penduduknya.
Pada awalnya, tari gandrung digunakan sejak dahulu kala oleh penduduk lokal sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Jadi bukan tanpa alasan kalau Taman Gandrung Terakota dibangun tepat di tengah-tengah areal persawahan yang luas.
Jika kamu tertarik untuk berkunjung ke sana, kamu tidak perlu khawatir akan merasa bosan. Karena selain terdapat patung-patung para penari yang terbuat dari terakota, ketika kamu memasuki area wisata ini kamu sudah disambut oleh hijaunya hamparan sawah dan perbukitan, menyaksikan kehidupan masyarakat pedesaan yang sederhana, dan juga tak jarang diadakan pagelaran seni akbar seperti festival musik jazz di kawasan ini.
