Gunung Everest Bertambah Tinggi, Kok Bisa?

- Kamis, 10 Desember 2020 | 10:38 WIB
Gunung Everes pada 5 Mei 2008. (REUTERS/David Gray)
Gunung Everes pada 5 Mei 2008. (REUTERS/David Gray)

Gunung Everest kini disebut lebih tinggi 0,86 meter daripada sebelumnya, yaitu menjadi 29.032 kaki atau 8.848,86 meter. Ini merupakan hitungan secara resmi antara Nepal dan Tiongkok setelah sebelumnya kedua negara itu memiliki perbedaan hitungan ketinggian Gunung Everest.

Sebelumnya, Tiongkok menyebut ketinggian Gunung Everest hanya 8.844,43 meter atau hampir empat meter lebih rendah dari ukuran yang ditetapkan Nepal. Namun kini kedua negara sepakat akan ketinggian Gunung Everest.

Dilansir dari BBC, kesepakatan pengumuman pengukuran baru itu dibuat selama kunjungan Presiden Tiongkok, Xi Jinping ke ibu kota Nepal, Kathmandu tahun lalu. Lalu apa penyebab Gunung Everest bertambah tinggi?

Anggota tim dari Tiongkok yang mensurvei ketinggian Everest awal tahun ini, Dang Yamin mengatakan pergerakan lempeng tektonik dapat mengangkat gunung secara bertahap, sehingga ketinggian semakin bertambah. Sedangkan gempa bumi dapat menurunkan ketinggian gunung.

"Alam cenderung mencapai keseimbangan," kata Yamin kepada Xinhua.

BACA JUGA: Dear Travellers, Ketahui 6 Hal Ini Sebelum Berkunjung ke Iran

Menurut National Geographic, di bawah salju yang menutupi Gunung Everest terdapat hamparan bebatuan. Akibat pergeseran lempeng tektonik, bebatuan tersebut terus bergerak. Di Everest, hal ini membuat gunung meninggi.

Gunung Everest diperkirakan terbentuk dari benturan antara lempeng tektonik India dan Eurasia yang terjadi 50 juta tahun lalu. Akibat benturan tersebut, terbentuklah pegunungan Himalaya.

Benturan lempeng tersebut diperkirakan masih terjadi hingga saat ini dan membuat pergeseran beberapa inci setiap tahunnya.

 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X