Nama Radio Dalam ternyata berasal dari sebuah gedung. Bangunan ini adalah kantor pemancar Radio Republik Indonesia (RRI). RRI memilih kawasan ini karena kawasan Radio Dalam merupakan titik tertinggi di Jakarta.
Kehadiran pemancar di radio dalam melengkapi pemancar RRI yang ada di kaki Gunung Malabar. RRI lahir pada 11 September 1945. RRI berdiri sebulan setelah radio Hoso Kyoku berhenti siaran pada 19 Agustus 1945. Hoso Kyoku adalah pusat radio siaran Jepang yang berkedudukan di Jakarta.
"Di zaman perang kemerdekaan di sini lah RRI memancarkan siarannya. Kalau kita lihat ke dalam gedung ini masih ada sisa mesin dan peralatan zaman itu," ujar penelusur sejarah asal Komunitasi Ngopi Jakarta, Reyhan Biadillah kepada Jafriyal, Tim IDZ Creators.
Kini, pemancar RRI berada di daerah Joglo. Sedangkan sisa-sisa barang yang ada di sini perlahan dipindakan ke kantor RRI di Gambir, Jakarta Pusat. Namun sisa menara pemancar tersebut masih bisa terlihat di sisi luar gedung. Menara tersebut roboh di tahun 2019 dan sedang menunggu nasib.
"Beberapa barang sudah dibawa. Mungkin ini gedung ini akan menjadi mess karyawan tapi enggak tahu juga kapan," ujar Herman, karyawan RRI.
Kini, Jalan Radio Dalam sudah bertumbuh pesat. Salah satunya terlihat dengan banyaknya permukiman di sekitar Radio Dalam. Beberapa jalan di permukiman tersebut pun menggunakan istilah penyiaran sebagai nama jalan.
Sedangkan di sisi kiri kanan Jalan Radio Dalam berisi ruko, rumah makan hingga kos-kosan.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
