Karena Pandemi COVID-19 di India, Pemandu Wisata di Taj Mahal Tidak Berpenghasilan

- Rabu, 9 Juni 2021 | 10:11 WIB
Taj Mahal. (photo/Ilustrasi/Pexels/Sudipta Mondal)
Taj Mahal. (photo/Ilustrasi/Pexels/Sudipta Mondal)

Pemandu wisata di Taj Mahal, Agra, India dilaporkan bokek. Tidak ada turis yang datang ke makam mewah Mumtaz Mahal, istri dari kaisar Mughal Shah Jahan. Melansir DW, pemandu wisata Krishna Rathore berjalan-jalan di area Taj Mahal tanpa adanya tujuan pasti. 

Tidak ada pekerjaan lagi untuknya karena tidak ada turis seperti kemarin dan hari sebelumnya. Padahal, kasus COVID-19 di India sendiri telah menurun usai gelombang kedua yang mengerikan. India jouga dilaporkan sudah melonggarkan lockdown. Melihat hal itu, pemandu berusia 29 tahun itu memberikan komentarnya.

"Saya keluar setiap pagi selama beberapa hari terakhir, berharap setidaknya saya bisa memandu turis lokal di sekeliling kompleks dan menghasilkan uang. Tapi, saya pulang dengan kecewa," ungkapnya. 

Khrisna sendiri adalah warga asli Agra. Dia merupakan generasi ketiga pemandu wisata, mengikuti jejak kakek dan ayahnya. Dia mulai profesi itu 4 tahun yang lalu. Kini, pekerjaannya sama sekali tidak menghasilkan uang. Dia bahkan mulai menimbang untuk banting setir karena pandemi COVID-19 melumpuhkan pariwisata di India. 

Taj Mahal sendiri adalah makam marmer putih di abad ke-17 yang tampung makam kaisar Mughal Shah Jahan dan istirnya Mumtaz Mahal. Landmark ini biasanya menarik antara 7 hingga 8 juta pengunjung setiap tahunnya. Setidaknya, 737.000 turis asing akan mengunjungi monumen itu pada 2019. 

Banyak pemandu wisata di kota Agra, seperti Krishna, dilaporkan telah menjalani masa sulit, masa depan mereka dipertanyakan. Melihat hal itu, Rafiq, salah seorang pemandu wisata di Taj Mahal, memberikan komentarnya.

"Saya telah memutuskan untuk melakukan pekerjaan sampingan di Agra dan terkadang bepergian untuk kerja kontrak. Pekerjaan sebagai pemandu wisata sudah selesai," ungkapnya.

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pasar Setempat, Amar Singh Rathore mengatakan bahwa dibutuhkan setidaknya 2 tahun bagi industi pariwisata untuk kembali normal usai lockdown dicabut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X