Traveling ke Istanbul, kurang lengkap kalau enggak menyusuri Bosphorus. Selat yang memisahkan Turki bagian Asia dan Eropa ini, menyuguhkan view cantik, juga jejak sejarah dari berbagai zaman, mulai dari Romawi, Genoa, Bizantium sampai Ottoman (Turki Utsmani).
Salah satunya Anadolu Kavagi, di Distrik Beykoz, Istanbul bagian Asia. Desa nelayan ini bisa ditempuh lewat jalur darat, dengan bus atau kendaraan pribadi. Bisa juga lewat jalur laut, dengan menumpang kapal ferry yang dikelola operator resmi, Sehir Hatlari, atau kapal yacht.
Anadolu Kavagi berperan penting selama era Kekaisaran Bizantium, Genoa dan Ottoman (Turki Utsmani). Karena berada di jalur perdagangan strategis, menghubungkan Laut Marmara dan Laut Hitam.
Anadolu berarti “Asia Kecil” dan Kavagi berarti “Poplar”, yaitu tanaman penghasil kapas. Konon, nama desa berasal dari pohon poplar yang tumbuh di sini.
Di era Kekaisaran Ottoman, Anadolu Kavagi merupakan desa Muslim. Dahulu ada 800 rumah, tujuh masjid, pemandian (hammam), 200 toko, sekolah dasar dan air mancur. Penduduknya berprofesi sebagai pelaut, petani kebun anggur, dan pedagang.
Kala itu, non-Muslim tidak diperbolehkan berada di desa ini. Setiap orang yang akan menyeberang ke sini, harus menunjukkan tanda pengenal di pelabuhan penyeberangan.
Masjid Bersejarah
Satu-satunya masjid yang masih berdiri di Desa Anadolu Kavagi adalah Midillili Ali Reis, yang dibangun pada 1585. Menaranya terbuat dari bata dan beratapkan genteng. Ali Reis merupakan salah satu pendiri desa. Makamnya berada di sebelah masjid.
Tahun 2017, masjid rusak tertimpa pohon berusia 600 tahun, yang tumbang akibat hujan angin. Masjidpun ditutup sementara, selama proses pemugaran.
Tempat Healing
Di masa lalu, toko-toko di desa Anadolu Kavagi buka sampai pagi. Sehingga para pelaut yang bermalam bisa berbelanja sambil menunggu cuaca.
Beberapa tahun terakhir, desa ini populer sebagai tempat healing warga Istanbul dan wisatawan mancanegara. Anadolu Kavagi jauh dari hiruk pikuk kota.
Selain menikmati kecantikan alamnya, pengunjung juga bisa menikmati udara bersih dan seafood segar. Deretan restoran dan kedai kaki lima menawarkan ragam olahan seafood yang menggugah selera.
