Gunung menyimpan banyak misteri. Keindahan dan keagungannya tampak jelas. terkadang hasrat untuk menaklukannya pun sangat besar.
Meski lelah, dengan jalur pendakian yang sulit, tetap ditempuh. Raga seolah tak kuat untuk menanjak, tapi harapan dan keinginan besar tetap membuat kaki untuk terus melangkah.
Saat berada di puncak, keindahan alam yang disajikan seolah menjadi penghilang lelah.
Namun untuk berada di puncak, ada berbagai rintangan. Terkadang, sulit untuk dijelaskan oleh logika.
Hal itu dialami oleh Kodel Budel dari Outdoor Adventure & Nature Club, salah satu perkumpulan pendaki alam di Indonesia, menceritakan pengalamannya kepada Indozone, Rabu (24/6/2020).
Kodel Budel mengisahkan pengalamannya saat di Gunung Rinjani pada 2013 silam. Saat itu, dia trekking masih di bukit penyesalan bersama dengan beberapa teman dari Jakarta dan Malaysia.
Dia pun mengungkapkan gangguan dari makhluk tak kasat mata yang dialaminya. Sampai temannya yang kebetulan seorang indigo pun turun tangan.
"Di Pos 3 jalur Sembalun, posisi masih aman, tidak ada masalah apa-apa juga dari segi teknis dan fisik," ujarnya memulai cerita.
"Saat di Pelawangan Sembalun, disuguhin landscape sangat cantik, sambil menikmati matahari yang terbit hingga terbenam."
Kejadian Aneh
Sebelum naik ke arah Danau Segara Anak, kelompoknya pun rehat. Dia pun sempat menunjuk ke suatu arah. Ada kepercayaan, dilarang menunjuk dengan jari telunjuk saat berada di gunung.
"Di situ, aku menunjuk memakai jari telunjuk, yang sebenarnya tabu untuk dilakukan," sebutnya.
"Ada teman saya yang kebetulan memang indigo. Dia langsung berucap `Astaghfirullah`. Kita pun segera diminta untuk jalan menuju danau. Aku juga mendengar suara ramai sekali, padahal posisi saat itu gunung sepi."
Teror rupanya berlanjut. Ada salah satu anggota kelompoknya yang melihat makhluk tinggi dan gede dengan perawakan mengerikan yang biasa dikenal sebagai genderuwo. Cerita horor yang tak bisa dilupakan saat mendaki Gunung Rinjani.
"Temen aku yang indigo itu bilang, `ada makhluk serem, tinggi dan gede.` Padahal, kalau di atas (mendaki gunung) dilarang untuk menceritakan kisah mistis. Jadi, kalau melihat langsung lebih baik diam saja dulu. Begitu turun, baru diperbolehkan untuk ceriota," tambahnya.
