Raja Ampat adalah sebuah kepulauan yang terdiri lebih dari 1500 pulau kecil di lepas pantai timur laut provinsi Papua Barat, Indonesia.
Empat pulau utama nusantara adalah Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo, dan pulau Kofiau yang lebih kecil.
Menurut Conservation International, kawasan Raja Ampat memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi yang tercatat di bumi.
Keanekaragaman itu jauh lebih besar daripada daerah lain yang dijadikan sampel di Segitiga Terumbu Karang yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.
Terletak di jantung keanekaragaman hayati terumbu karang dunia, Raja Ampat memiliki ekosistem terumbu karang terkaya di dunia.
Terdiri dari sebagian besar pulau yang tidak berpenghuni, Raja Ampat memiliki beberapa tempat menyelam terbaik di dunia.
Di pulau-pulau tak berpenduduk juga bagus untuk mengamati burung.
Kemudian menjelajahi pemandangan indah dari pulau-pulau yang tertutup hutan curam, pantai berpasir putih, laguna tersembunyi, gua-gua eksotis, pulau-pulau berbentuk jamur yang aneh dan perairan bening.
Bukan hanya itu, di bawah airnya, kamu akan menemukan keanekaragaman hayati laut yang luar biasa.
Dirangkum dari berbagai sumber, ada lebih dari 1500 spesies ikan, 537 spesies karang dan 699 spesies moluska.
Sekitar 96 persen dari semua karang berbatu yang tercatat dari Indonesia kemungkinan besar ditemukan di pulau-pulau ini dan 75 persen dari semua spesies yang ada di dunia.
Nama Raja Ampat berasal dari mitologi lokal tentang seorang wanita yang menemukan tujuh butir telur.
Empat dari tujuh telur menetas dan menjadi raja yang menempati empat pulau terbesar di Raja Ampat, sedangkan tiga lainnya menjadi hantu, perempuan, dan batu.
Sejarah menunjukkan bahwa Raja Ampat pernah menjadi bagian dari Kesultanan Tidore, sebuah kerajaan berpengaruh dari Maluku.
