Menara Mercusuar Anyer yang berlokasi di Kampung Bojong, Desa Cikoneng, Anyer, Banten ini ternyata menjadi ikon wisata sejarah.
Menara Mercusuar setinggi 75,5 meter ini masih kokoh berdiri menjulang. Bangunan yang terdiri dari 18 tingkat dihubungkan dengan 286 anak tangga.
Dari menari ini, bisa melihat pemandangan landscape Pantai Anyer yang terletak di sepanjang jalan. Dinding yang terbuat dari bahan baja yang tebal antara 2,5-3 cm masih sangat kuat karena dicat ulang, sehingga terawat sampai sekarang.
Selain sebagai penanda titik nol, mercusuar ini juga berfungsi untuk pemandu navigasi kapal laut yang berlayar di sekitar Pantai Barat Jawa yang penuh dengan karang berbahaya. Jangkauan cahaya dari mercusuar ini hingga mencapai 20 mil.
Pada bagian puncaknya terdapat lampu yang berfungsi untuk penunjuk kapal-kapal yang menjelajah perairan Selat Sunda, Banten bagian utara. Pada prasasti yang terpampang di atas pintu utama mercusuar tertulis kalimat dengan bahasa Belanda yaitu:
"Onder de regeering van ZM Willem III koning der nederlande. enz. enz. enz. opgericht voor vast light 21 grootte, ter vervanging van den steenen lighttoren in 1883 bm de ramp van krakatau vernield. 1885"
"Menara Suar yang didirikan tahun 1885 tersebut, merupakan hadiah dari Raja Belanda ZM Willem III, untuk menggantikan Menara Suar lama yang hancur akibat letusan Gunung Krakatau tahun 1883,".
Selain mercusuar, wisatawan pun dapat melihat patok titik 0 kilometer yang sudah dibuat baru. Dalam patok ini terdapat gambar Pulau Jawa yang berisikan peta rute jalan Anyer-Panarukan yang melewati daerah Anyer, Tangerang, Jakarta, Sumedang, Cianjur, Bandung, Cirebon, Tegal, Kendal, Semarang, Demak, Rembang, Caruban, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, dan berakhir di Panarukan.
Ketika masuk ke menara lantai 1 hingga lantai 3 sudah rapi dan dindingnya dihiasi bingkai-bingkai foto menara suar dari berbagai daerah dan sejarahnya. Menara Suar Cikoneng ini bisa jadi sarana wisata pendidikan sejarah kenavigasian di Indonesia.
Menaiki anak tangga mercusuar bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Karena, untuk ke atas dibatasi hanya 10 orang saja. Maklum selain menjaga keselamatan pengunjung, menara suar yang berumur 130 tahun itu, khawatir kurang kuat.
Ruangan yang sempit seluas 2,5 meter menjadi sesuatu yang harus dilewati jika ingin menuju puncak mercusuar. Apalagi semakin ke atas, ruangan akan semakin sempit.
Di lantai 18 merupakan ruang kaca, yang memiliki sebuah lampu, aki cadangan dan bisa melihat pemandangan indah dari atas. Tapi jangan terlalu lama di ruang ini, selain panas dan pengap, juga kurang oksigen.
Bila turun ke lantai 17, angin pantai berhembus cukup kuat. Harus hati-hati untuk berkeliling di tempat yang sempit dan terpaan angin yang sangat kencang. Dari lokasi ini bisa melihat pemandangan dari atas akan disajikan beragam pemandangan.
Artikel menarik lainnya:
