Bandung merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Bukan tanpa alasan kenapa Bandung jadi incaran wisatawan, tentu saja karena kota tersebut memiliki banyak tempat wisata yang indah dan penuh sejarah. Salah satu destinasi yang punya banyak cerita istimewa adalah Jalan Asia-Afrika.
Baca juga: Tahura Djuanda: Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Bandung, Punya 2 Gua Penuh Misteri
Jalan Asia-Afrika kota Bandung selalu jadi incaran wisatawan untuk berfoto. Bernuansa tempo dulu yang kental dengan bangunan Art Deco yang klasik, enggak heran banyak wisatawan yang tertarik untuk berfoto di sini.
Tidak hanya itu, saat malam hari Jalan Asia-Afrika juga terlihat indah di pandang mata. Lampu jalan di kiri dan kanan membuat Jalan Asia-Afrika begitu estetik. Kamu juga jangan kaget saat ditawari fotografer keliling saat berkunjung ke Jalan Asia-Afrika.
Kalau tertarik menyewa jasa fotografer, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp5 ribu per foto. Tapi, kami sarankan lihat dulu hasil fotografer yang bakal kamu sewa biar hasilnya sesuai ekspektasi.
Saat malam hari juga akan melihat sejumlah orang cosplay menyerupai hantu dan berbagai karakter menarik lainnya untuk menarik wisatawan yang berkunjung ke daerah itu saat malam hari.
Saat tim Indozone mengikuti tur di Bandung, pemandu tur menjelaskan sejarah Jalan Asia-Afrika. Sebelum disebut Jalan Asia-Afrika, jalan tersebut memiliki nama Groote Postweg atau Jalan Raya Pos. Nama itu mengikuti fungsi dan keberadaan Kantor Pos dari Zaman kolonial.
Bangunan tersebut juga salah satu peninggalan zaman kolonial. Menariknya lagi, Kantor Pos tersebut tidak berubah fungsi sampai saat ini.
Baca juga: Gawat! Gunung Burangrang Bandung Gak Ramah Buat Pendaki Pemula
Sementara itu, nama Jalan Asia-Afrika sendiri diambil dari proses penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18 - 24 April 1955. Di tahun 1955 itu nama jalan itu diganti menjadi Jalan Asia-Afrika.
Jalan Asia-Afrika juga disebut sebagai titik 0 (nol) kilometer awal pusat perkembangan di kota Paris Van Java ini.
Jalan Asia-Afrika diabadikan pemerintahan Kota Bandung di dinding beton Jembatan penyeberangan Orang (JPO). Salah satu spot yang menarik wisatawan di Jalan Asia Afrika ialah ungkapan 'Bumi Pasundan lahir katika Tuhan sedang tersenyum' dari M.A.W. Brouwer.
Buat kamu yang sedang liburan di Bandung, jangan lupa mampir di Jalan Asia-Afrika yang penuh dengan sejarah ini, ya!