Makam Seniman Giri Sapto di Desa Wukirsari, kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, punya keunikan tersendiri.
Permakaman ini diilhami oleh seniman kondang Sapto Hoedoyo sebagai bentuk penghargaan terhadap para seniman yang telah banyak berkarya untuk Indonesia. Makam Giri Sapto di dekat makam Raja-raja Solo-Yogyakarta ini terletak di sebuah bukit yang cukup asri dan sejuk.
Di permakaman ini kamu akan melihat banyak bentuk makam dan batu nisan yang enggak lazim atau berbeda dari nisan kebanyakan. Biasanya, desain makam unik merupakan permintaan seniman itu sendiri saat masih hidup.
Di sini, kamu juga akan menemukan makam yang belum ada ‘penghuni’nya. Misalnya makam dengan relief celeng (babi hutan) yang ternyata merupakan pesanan pelukis kondang Joko Pekik. Relief babi hutan menggambarkan lukisanya yang laku seharga Rp1 miliar pasca kejatuhan Orde Baru.
Berdiri pada 6 Februari 1988 setidaknya sudah ada 60-an seniman yang dikebumikan di tempat ini. Enggak sembarangan seniman, yang dimakamkan di komplek ini diantaranya seniman atau budayawan nasional hingga yang bergelar pahlawan.
Sebut saja pengarang tokoh komik Gundala Putra Petir, Hasmi, Ilustrator pada buku cerita Api di Bukit Menoreh, Herry Wibowo, tokoh film El Manik, dan Sapto Hoedoyo dengan ayam kesayanganya.
Karena keunikanya tersebut komplek permakaman ini malah menjadi obyek wisata tersendiri. Selain berziarah kamu juga bisa menikmati keasrian alam dan menghirup udara sejuk di area makam ini.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini