Pengusaha dari Kamerun bernama Emmanuel Chedjou ini terpaksa dibungkus plastik yang biasa dipakai untuk membungkus barang-barang bagasi oleh polisi, karena memalsukan visa.
Tak tanggung-tanggung, polisi membungkus Emmanuel dari kepala hingga ujung kaki. Bak jatuh tertimpa tangga, uang milik Emmanuel sebesar 2.400 euro atau setara dengan Rp36,2 juta pun dikabarkan hilang.
Dilansir dari Daily Mail, kejadian ini bermula saat Emmanuel hendak melakukan perjalanan ke Dubai.
Ketika pesawat transit di Bandara Istanbul, Turki, Emmanuel berencana untuk pergi sejenak dari bandara, karena waktu transit cukup lama, yaitu delapan jam.
Namun, saat Emmanuel hendak keluar dari bandara, ia ditangkap oleh polisi dengan alasan visa transitnya palsu.
Alhasil, Emmanuel ditahan selama beberapa hari oleh polisi sebelum diterbangkan kembali ke negara asalnya dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines.
Tapi, Emmanuel menolak keputusan polisi Turki dan bersikukuh untuk melanjutkan perjalanannya ke Dubai.
Pria yang kini berusia 47 tahun itu juga menolak untuk diterbangkan kembali ke Kamerun dengan menggunakan maskapai Turkish Airlines.
Karena Emmanuel menolak ketentuan dari polisi, ia langsung dibungkus dengan plastik dan dibawa ke sebuah ruangan.
@_AfricanUnion @africaupdates @AFRICANGLORY @AFRICA24TV @africaradioOFF #Cameroun @rdussey Expulsion d'un africain avec Turkish Airlines... pic.twitter.com/OsQWyaMh0O
— Ehuzu Daniel Gbèmènou (@Ehuzud) February 17, 2020
"Mereka mengambil gulungan film plastik yang digunakan untuk mengepak koper. Mereka menempatkan saya di ruangan khusus," ujar Emmanuel.
Dalam video yang beredar di Twitter, Emmanuel berteriak dan mengatakan bahwa polisi ingin membunuhnya.
"Mereka mencoba membunuh saya," sambung Emmanuel.
Emmanuel menjelaskan, ada belasan petugas yang menahannya. Pertama, petugas tersebut meletakkan pengikat plastik di bagian kaki dan pergelangannya.