Mengenal Wisata Desa Terbersih di Bali yang Buka Saat Pandemi

- Senin, 9 November 2020 | 13:37 WIB
Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)
Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Wisata desa terbersih atau yang kerap disebut dengan Desa Penglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali sudah kembali dibuka pasca beberapa bulan ditutup karena virus corona. Setelah kembali dibuka, objek wisata yang satu ini cukup ketat menerapkan protokol kesehatan.

Indozone berkesempatan berkunjung ke desa terbersih pada Sabtu (7/11/2020) dan mengeksplore salah satu wisata mancanegara favorit tersebut. Pintu masuk desa itu diawali dengan sebuah gapura.

Protokol Kesehatan Ketat Saat Proses Masuk ke Desa

-
Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Sebelum masuk ke area desa, ada penjaga yang sudah siap memeriksa suhu tubuh para pengunjung tentunya ini masih bersifat awalan. Tepat didepan gapura desa, protokol kesehatan (protkes) pun mulai dicek dengan ketat.

Penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh kembali dan pemakaian hand sanitizer diberlakukan. Banyak pula imbauan-imbauan berbentuk poster berisi protokol kesehatan yang terpampang disana.

Biaya masuk ke desa itu mulai dari Rp15 ribu untuk domestik dan Rp30 ribu untuk turis asing. Namun, karena saat ini masih proses pandemi, desa itu tidak mematok harga tetap seperti biasanya dan hanya menerima bayaran sebagai bentuk donasi dari para pengunjung.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI sendiri memberikan pesan agar tetap selalu mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan ketika berada dimanapun. Hal itu bertujuan untuk menghindari penularan virus corona.

BACA JUGA: Terbang Bersama Pesawat Garuda Saat Pandemi, Begini Penerapan Protokol Kesehatannya

Masuk Desa Disambut Suasana Super Bersih

-
Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Mulai masuk ke area desa itu, ada sebuah home stay yang berjejer. Home stay itu merupakan tempat sewaan yang bisa disewakan untuk umum.

"Ini home stay untuk satu, dua hari yang mau menginap disini ada penginapan. Disini ada empat kamar," kata pemandu wisata, Bli Prawira.

Dari pengamatan Indozone, memang desa itu sangatlah bersih dan tersusun sangat rapih dipadukan dengan rumput-rumput yang sangat tertata rapih disepanjang jalan di desa tersebut. Tidak ada sampah sama sekali yang berserakan di desa tersebut sesuai dengan julukannya desa terbersih.

"Disini ada sekitar 70 KK jadi 280 orang karena minimal satu KK itu ada empat orang," ungkap Bli Wira.

Seluruh rumah-rumah disana terbuat menggunakan bahan bambu. Alasannya karena bambu itu pun sangat awet jika dijadikan bahan baku rumah, teduh hingga tawan guncangan gempa.

Desa Mengusung Konsep Tri Mandala atau Bertingkat

-
Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Jalan utama di desa itu berbentuk meningkat. Masyarakat Bali mengenalnya dengan istilah Tri Mandala.

Warga di desa adat Bali itu masih menjunjung tinggi adat Bali turun temurun terbukti dari konsep desa itu. Konsep di desa itu terbagi menjadi tiga ruang, ruang pertama bernama Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X