Pemerintah Thailand resmi mencabut aturan wajib masker bagi turis asing. Hal itu menyusul kebijakan pelonggaran aturan masuk yang yang ditandatangani Perdana Menteri (PM) Thailand, Prayut Chan-o-cha.
Dikutip dari Mothership, pemakaian masker nantinya hanya bersifat sukarela.
"Pemakaian masker medis atau masker kain bersifat sukarela," demikian pengumuman yang dimuat dalam Royal Gazette, Kamis, (23/6/2022).
Pengumuman itu dikeluarkan sebagai tanggapan atas situasi pandemi COVID-19 yang membaik di negara tersebut.
Meski begitu, para turis tetap harus menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 atau hasil tes COVID-19 negatif.
Bukti tersebut nantinya akan diperiksa staf maskapai sebelum keberangkatan.
Dengan negara yang mendekati tahap endemi COVID-19, Pusat Administrasi Situasi COVID-19 Thailand (CCSA) mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan menghapus lebih banyak pembatasan yang sebelumnya diberlakukan.
Pemeriksaan suhu tubuh di gedung juga tidak lagi diperlukan, kecuali jika area tersebut berisiko tinggi menularkan COVID-19.
Untuk pertemuan sosial, juru bicara CCSA, Taweesin Visanuyothin juga menyebut bahwa tes antigen hanya akan diperlukan untuk individu yang diduga mengidap COVID-19.
Sementara itu menurut laporan CNA, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand memberi mandat pemakaian masker dicabut untuk dalam dan luar ruangan.
Baca juga: Hore! Thailand Bakal Longgarkan Aturan Masuk Turis Asing, Kebijakan Masker Dicabut
Pengumuman Royal Gazette memang mengatakan orang-orang masih disarankan memakai masker di tempat atau area ramai, di mana jarak sosial tidak memungkinkan atau ventilasi tidak baik.
Selain itu, orang berusia 60 tahun ke atas, wanita hamil, serta penderita kanker, diabetes dan penyakit kardiovaskular, atau penyakit ginjal kronis juga disarankan untuk tetap memakai masker di hadapan orang lain.
Tak hanya itu, individu yang terinfeksi COVID-19 dan kontak berisiko tinggi, serta orang dengan penyakit pernapasan juga masih harus memakai masker untuk “kebaikan mereka sendiri”.
Pengumuman itu juga menambahkan bahwa tempat hiburan, pub, bar, dan restoran yang menjual alkohol diizinkan beroperasi dengan mematuhi undang-undang dan langkah-langkah pencegahan penyakit.
