Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur menyebabkan banjir lahar dingin, Sabtu (15/10/2022). Banjir tersebut mengakibatkan lahan terputus dan sejumlah alat berat ikut terseret.
Banjir tersebut tidak hanya terjadi dalam satu titik aliran, namun hampir semua aliran yang berhulu di Gunung Semeru. Berdasarkan laporan, selama 7 jam sejak pukul 03.04-10.38 WIB, Pos Pengalamatan Gunungapi Semeru mencatat telah terjadi 31 getaran banjir.
Banjir lahar dingin Gunung Semeru tidak menimbulkan korban, namun dua alat pengeruk untuk aktivitas tambang pasir diterjang banjir.
Baca juga: Sejumlah Desa di Lumajang Diterjang Lahar Dingin Gunung Semeru
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @mountnesia, satu unit alat berat tampak penyok akibat diterjang banjir. Sejumlah warga juga tampak berkumpul untuk melihat banjir tersebut.
Baca juga: Fakta Sesajen dan Ruwatan di Gunung Semeru, Diyakini Datangkan Malapetaka Jika Ditendang
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah mengingatkan warga yang bermukim di sekitar gunung api untuk mewaspadai berbagai potensi bahaya saat musim hujan terkhusus banjir lahar dingin.
Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada mengatakan ada empat faktor utama pembentukan lahar, yaitu penumpukan material hasil erupsi, air hujan, gravitasi, dan bentuk lembah.
"Gunung api tidak harus status siaga ada lahar, gunung waspada atau normal ketika empat faktor tadi terpenuhi bisa mempunyai potensi lahar," kata Oktory, dikutip dari Antara.
PVMBG mencatat ada empat gunung api di Indonesia yang kini berstatus level III atau siaga, yaitu Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, Gunung Anak Krakatau di Lampung, Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.