Wow! Dikenal Sebagai "Kampung Emas", Ini Oleh-oleh Mewah dan Anti Mainstream dari Mandalay

- Senin, 31 Oktober 2022 | 11:05 WIB
Daun emas, oleh-oleh anti mainstream dari Myanmar (Z Creators/Arnie Simanjuntak)
Daun emas, oleh-oleh anti mainstream dari Myanmar (Z Creators/Arnie Simanjuntak)

Myanmar punya banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya King Galon Gold Leaf Workshop, Show Room & Sale Centre, produsen utama daun emas Myanmar yang ada di Mandalay

Di sini, kamu bisa membeli oleh-oleh daun emas yang anti mainstream. Kamu juga bisa melihat langsung proses pembuatannya lho.

Proses pembuatan daun emas

Pembuatan daun emas sampai jadi halus dan tipis butuh waktu dan tenaga yang enggak sedikit. Prosesnya dimulai dengan 3 butir emas batangan (atau sekitar 1.928 ons) yang ditempatkan di extruder, pita emas berukuran 6 meter. Masing-masing dipotong menjadi 200 bagian emas.

-
Beli 'Daun Emas' untuk oleh oleh (Z Creators/Arnie Simanjuntak)

Setiap potongan ditempatkan di antara dua lembar kertas bambu dan ditumpuk di atas satu sama lain menjadi satu bundel. Setelah diikat, emas ditempel pada lempengan batu. Lalu emas dipukul selama sekitar 30 menit dengan palu seberat 2,7 kg sampai ukuran emas melebar. Proses ini diulang sebanyak dua kali.

Setelah sesi pemukulan dengan palu dan emas telah menyebar luas, serpihan yang rata ini dipotong menjadi 6 bagian yang sama, lalu ditumpuk di antara kertas bambu lagi dan dibundel.

-
Daun Emas menjadi oleh-oleh anti mainstream dari Myanmar (Z Creators/Arnie Simanjuntak)

Sekitar setengah jam kemudian, setiap serpihan emas ditarik keluar dan dipotong menjadi potongan lain yang sama sehingga menghasilkan serpihan emas lainnya. Serpihan emas ini dijepit di antara kertas bambu dan kembali dipalu selama lima jam.

Jam khusus yang disebut Clepsydra, dipakai untuk mengetahui durasi waktu proses demi prosesnya. Clepsydra punya lubang kecil di dasarnya dan air yang dibiarkan menetes. Air dikumpulkan di bawah dan pemukul emas harus menyelesaikan 120 pukulan sebelum tempurungnya penuh, yang biasanya terjadi sebanyak 18 kali per jam.

-
Proses pembuatan kerajinan emas (Z Creators/Arnie Simanjuntak)

Nah, pemukulan yang dilakukan secara terus menerus ini akan membuat seluruh paket emas panas sekaligus menyebabkan serpihan emas menyebar dan berkembang. Jadi, emas nggak menempel di kertas bambu. Setelah melalui proses yang panjang ini, jadilah emas berbentuk daun.

-
Aneka patung emas dari Myanmar (Z Creators/Arnie Simanjuntak)

Harga souvenir ini adalah 13 ribu Kyats, atau sekitar Rp96 ribu per satuannya. Selain emas berbentuk daun, kamu juga bisa menemukan emas berbentuk patung Buddha, mangkuk, kotak, kuil, lukisan dan lain sebagainya.

Jika tertarik untuk berkunjung ke sini, tempat ini buka setiap hari mulai pukul 07.30am – 18.00 waktu setempat.

Artikel Menarik Lainnya:

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X