Angka kunjungan wisata ke Indonesia ditargetkan turun tumbuh sampai 18 juta wisatawan pada 2019. Salah satu langkah yang dilakukan memudahkan mobilisasi adalah konektivitas di berbagai destinasi pariwisata yang mudah dan terjangkau baik transportasi laut, danau, atau sungai.
salah satu Badan Usaha Milik Negara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), mengaku terus melakukan mengembangkan ke destinasi wisata di dalam negeri tetapi juga membuka rute penyeberangan Internasional.
Saat ini, perusahaan mengembangkan rute internasional yang melayani Dumai (Riau) - Malaka (Malaysia) dan Maritaing-Dili yang nantinya akan menghubungkan Kabupaten Alor Timur NTT-Dili Timor Leste.
Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry Yusuf Hadi mengatakan, pihaknya siap mendukung konektivitas yang ada di Indoneisia bukan hanya fokus menangani konektivitas dan logistik. "Kami juga membuka akses, merintis, dan meningkatkan penyeberangan ke akses wisata,"nya.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengupayakan banyak hal untuk memajukan pariwisata lewat jalur laut. Mulai dari merenovasi terminal hingga memperbaiki kapal ferry demi kenyamanan wisatawan.
"Merenovasi pelabuhan sebagai ikon pariwisata nasional, memperbaiki layanan, dan menambah fasilitas kapal di tempat wisata sehingga dapat mengakomodasi wisatawan mancanegara dan domestik," ujarnya.
Saat ini, PT ASDP kini melayani 243 rute dengan menyediakan 150 kapal di seluruh Indonesia sekaligus mengelola 35 pelabuhan. Untuk layanan wisata di Indonesia timur, seperti di wilayah Raja Ampat, PT ASDP mengoperasikan 4 kapal dan telah melayani penyeberangan ke Pulau Rinca, Padar, hingga Pink Beach di Labuan Bajo.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung perluasan konektivitas di berbagai destinasi pariwisata yang ada di Indonesia terutama untuk moda transportasi laut, danau, atau sungai.
"Ini sangat bagus untuk pariwisata Indonesia. Nantinya rute internasional itu akan mendorong jumlah wisatawan yang akan datang ke Tanah Air,” katanya.
