Ukraina diyakini telah memiliki senjata nuklir untuk melawan Rusia dalam perang yang terjadi sejak tahun lalu. Dugaan ini didasari atas kemampuan Ukraina untuk mengembangkan senjata pembunuh massal tersebut.
Dugaan ini salah satunya dikemukakan oleh mantan Komandan Angkatan Darat Polandia, Jenderal Waldemar Skrzypczak. Menurutnya, Ukraina memilik potensi sangat besar untuk kembali memiliki senjata nuklir.
"Ukraina punya teknologi untuk mengembangkan senjata nuklir. Mereka punya pembangkit listrik tenaga nuklir, ilmuwan, laboratorium, dan pengatahuan untuk itu. Artinya mereka punya semua yang dibutuhkan untuk memiliki senjata nuklir," kata Skrzypczak, dikutip dari Sputnik, Kamis (9/2/2023).
Baca Juga: Ngeri! Rusia Siap Angkut Torpedo Nuklir Kapal Selam Pemicu Kiamat untuk Hancurkan Musuh
Ukraina sebelumnya juga memiliki senjata nuklir. Hanya saja, mereka menyerahkan senjata-senjata tersebut pada Rusia pada pertengahan 1990-an, setelah menandatangani perjanjian jaminan keamanan dengan Moskow dan Washington, yaitu Memorandum Budapest 1994.
Meski demikian, Presiden Ukraiina Volodymyr Zelensky beberapa waktu lalu memperingatkan pihaknya akan mencabut perjanjian tersebut, karena agresi militer Rusia. Hal yang sama sempat disampaikan oleh Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Oleksiy Makeev.
Dia pun telah mengumumkan rencana Ukraina untuk memulai diskusi ihwal status nuklir mereka. Oleksiy Makeev menyebut, hanya senjata nuklir yang dapat menyelamatkan negaranya dari Rusia.
Baca Juga: Dapat Teknologi Senjata Baru, Ukraina Optimistis Bisa Comeback di Zona Tempur Rusia
Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Polandia, Radoslaw Sikorski mengatakan, negara-negara Barat dapat memberikan transfer teknologi agar Ukraina dapat mengembangkan senjata nuklir yang presisi.
Bahkan Kepala Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin, menyebut pihaknya telah mendeteksi aktivitas Ukraina dalam pengembangan senjata nuklir tersebut.
"Rusia punya intelijen yang memastikan bahwa Ukraina sedang mengerjakan senjata nuklir, dan AS mengetahui hal ini," kata Naryshkin.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyikapi hal ini dengan serius. Dia menyebut pengembangan senjata Nuklir oleh Ukraina akan menjadi ancaman strategis bagi Rusia, sehingga mereka berhak melakukan segala cara untuk menghancurkannya.
