Sampah Bisa Hasilkan Listrik? Berikut Ini Penjelasannya

- Selasa, 8 Desember 2020 | 18:05 WIB
Seorang anak melintasi tumpukan sampah di Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta. (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Seorang anak melintasi tumpukan sampah di Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta. (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Sampai saat ini sampah masih saja menjadi masalah dimanapun ia berada. Pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk mencari solusi agar bisa mengatasi tumpukan sampah. Apalagi semakin hari tumpukan sampah semakin bertambah banyak.

Salah satu solusi untuk mengelola sampah adalah dengan cara mengubahnya menjadi sumber energi pembangkit listrik. Dilansir dari greenjournal, sampah bisa dibakar untuk menghasilkan uap sebagai energi panas penghasil listrik.

Selain itu, sampah juga bisa dibiarkan membusuk hingga menghasilkan gas metana yang akan dijadikan sumber bahan bakar penghasil listrik.

Baca Juga: Ini yang Terjadi ke Bola Mata Kalian Ketika Sedang Mengucek Mata!

Jenis sampah yang bisa digunakan sebagai sumber energi adalah limbah padat dan limbah cair. Misalnya saja, air cucian ataupun air limbah sisa dari industri, sisa makanan, pecahan kaca, dan plastik.

Bahkan, limbah berbahaya yang beracun, mudah terbakar, dan mudah meledak juga bisa menghasilkan listrik, seperti bahan-bahan kimia, baterai, dan limbah rumah sakit.

Pada umumnya, teknologi yang digunakan untuk mengubah sampah menjadi energi listrik disebut sebagai insinerasi. Limbah atau sampah yang berada di tempat pembuangan akan dikumpulkan dan dibakar dalam suhu tinggi.

Setelah itu, sampah akan diubah dari energi kimia menjadi energi termal. Energi termal atau panas inilah yang akan digunakan untuk menciptakan energi.

Selain itu, ada juga teknologi-teknologi lainnya yang bisa digunakan untuk mengolah sampah menjadi energi listrik. Pertama adalah depolimerisasi dimana senyawa organik dibakar pada suhu tinggi hingga menghasilkan energi panas dan bahan bakar.

Hampir mirip seperti depolimerisasi, pirolisis juga menggunakan senyawa organik. Namun, limbah organik ini berasal dari limbah pertanian maupun industri.

Selanjutnya adalah gasifikasi dimana zat karbon diubah menjadi karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen. Gas-gas sintesis inilah yang digunakan untuk menghasilkan panas dan energi listrik.

Inovasi untuk mengubah sampah atau limbah menjadi energi listrik dianggap bisa menyelamatkan lingkungan. Namun, hal ini masih perlu pengembangan lebih lanjut.

Sebab, efek samping dari pembangkit listrik tenaga sampah masih menghasilkan limbah abu yang bisa lepas di udara dan berbahaya bagi manusia. Apalagi biaya untuk mengadopsi pembangkit listrik tenaga sampah masih tergolong tinggi.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X