Bedah TikTok: Dari Populer, Diblokir Hingga Sisi Positifnya

- Jumat, 28 Februari 2020 | 19:00 WIB
Para konten kreator video di acara Sama-Sama Beda, Sama-Sama di TikTok, Jumat (28/2/2020). (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)
Para konten kreator video di acara Sama-Sama Beda, Sama-Sama di TikTok, Jumat (28/2/2020). (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

TikTok saat ini bisa dibilang sangat populer di Indonesia, tidak hanya di kalangan anak muda tapi juga hingga orang dewasa bahkan orang tua.

Aplikasi TikTok yang merupakan sebuah platform berbagi video singkat lipsync yang bisa dikreasikan dengan berbagai latar lagu ini begitu digandrungi. Sampai-sampai, pejabat publik pun juga ikut-ikutan main TikTok.

Tentunya menarik untuk membedah agar bisa melihat secara luas seperti apa TikTok ini, bagaimana bisa booming dan apa dampak positifnya yang bisa diambil masyarakat.

Berikut ulasan Indozone terkait TikTok ini:

Dirilis Pertama Kali

-
Acara 'Sama-Sama Beda, Sama-Sama di TikTok', Jumat (28/2/2020) di Kota Kasablanka, Jakarta. (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

 

TikTok ini pertama kali dirilis pada September 2016 oleh Zhang Yiming. Aplikasi ini berasal dari Tiongkok dengan yang dibuat oleh developer Toutiao. DAU-nya, pada Februari 2018, telah mencapai 32,5 juta dan jumlahnya mencapai 62 juta selama Festival Musim Semi Tiongkok.

Dilansir dari laman kr-asia.com, sejak peluncurannya, TikTok telah mengungguli aplikasi WeChat super dari Tencent dan telah menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di iOS Apple Store di Tiongkok.

Di awal-awal kemunculannya, aplikasi ini mungkin dipandang tidak begitu menarik bahkan aneh karena penggunanya dituntut untuk joget-joget dan juga lipsync.

Aplikasi tersebut memiliki konsep serupa Musical.ly, yakni aplikasi lipsync yang juga pernah booming tahun lalu. Penggunanya di awal-awal pun berusia 11-12, terutama mereka yang masih duduk di bangku sekolah.

Bowo Alpenliebe Melejit

-
Bowo Alpenliebe. (Instagram/prabowomondardo)

 

TikTok juga menjadi sarana untuk mempopulerkan diri. Hal ini pula yang membuat salah satu bocah yakni Bowo Alpenliebe banyak dikenal.

Namun pengenalannya dimulai dengan tone negatif dari masyarakat khususnya netizen. Ia dihujat netizen karena keseringan main TikTok.  Apalagi Bowo pernah mengajak para fans TikTok-nya untuk bertemu atau 'Meet and Greet'.

Dia bahkan memasang harga Rp80 ribu untuk acara ini. Namun, setelah pertemuan itu banyak dari fans Bowo yang merasa kecewa karena wajahnya di aplikasi TikTok berbeda jauh dengan aslinya.

Meski demikian, Bowo justru makin melambung namanya. Bahkan saat ini makin populer dan makin banyak yang memainkannya. Bowo bahkan pernah berkomentar 'Gue uda kering, kalian baru nyebur'.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X