Inggris, Jepang, dan Italia Bakal Bangun Jet Tempur AI: Bisa Terbang Tanpa Pilot!

- Kamis, 16 Maret 2023 | 20:35 WIB
Model rancangan jet tempur AI yang bisa terbang tanpa pilot, yang akan dikembangkan oleh Inggris, Jepang, dan Italia. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Model rancangan jet tempur AI yang bisa terbang tanpa pilot, yang akan dikembangkan oleh Inggris, Jepang, dan Italia. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Inggris bersama Jepang dan Italia, akan berkolaborasi untuk membangun jet tempur masa depan yang menggabungkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Nantinya, jet tempur ini bisa terbang tanpa pilot.

Dikutip dari Daily Mail, program kolaborasi ini dinamai The Global Combat Air Programme (GCAP). Dengan teknologi canggih, pembangunan jet tempur AI ini diperkirakan akan menelan biaya fantastis.

Baca Juga: Metaverse Gak Laku, Mark Zuckerberg Putar Haluan Kembangkan AI, Nyontek ChatGPT?

Jet Tempur AI Ditarget Terbang pada 2035

-
Model rancangan jet tempur AI yang bisa terbang tanpa pilot, yang akan dikembangkan oleh Inggris, Jepang, dan Italia. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Inggris akan mengalokasikan 10 miliar poundsterling, atau sekitar Rp185 triliun dalam program ini. Diharapkan proyek ini bisa rampung pada 2025, hingga jet tempur generasi baru tersebut bisa benar-benar direalisasikan.

"Kami harap proyek pengembangan ini bisa tercapai pada 2025, hingga jet tempur ini bisa beroperasi pada 2035," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.

Baca Juga: Susul Tank Jerman, AS akan Kirim F-16 Bantu Ukraina Serang Rusia

Libatkan Sejumlah Perusahaan Kembangkan Jet Tempur AI

Proyek ini akan menggabungkan semua penelitian dan pengembangan yang telah diselesaikan pada proyek pesawat masa depan 'Tempest' milik Inggris. Adapun Jepang, berkomitmen untuk menyediakan semua teknologi yang akan digunakan. Sementara Italia, menjadi mitra junior dalam proyek ini.

-
Model rancangan jet tempur AI yang bisa terbang tanpa pilot, yang akan dikembangkan oleh Inggris, Jepang, dan Italia. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Inggris dan Jepang akan menanggung 80 persen dari biaya yang dibutuhkan dalam proyek ini. Sementara sisanya menjadi bagian dari Italia.

Untuk mendukung pengembangan proyek ambisius ini, sejumlah perusahaan teknologi ketiga negara akan dilibatkan. BAE dan Rolls-Royce akan menjadi wakil dari Inggris, Leonardo dari Italia, sementara Jepang diwakili oleh Mitsubishi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X