Curiosity Rover milik NASA yang berada di Planet Mars baru-baru ini berhasil mengungkapkan detail baru tentang planet merah tersebut. Detail itu melalui penemuan molekul organik yang tak diketahui namun berada di Mars.
Penemuan semacam itu dapat membantu para ilmuwan mengembangkan strategi dan alat yang tepat untuk mencari jejak bahan kimia yang pernah mendukung kehidupan di planet ini.
Senyawa Berbasis Karbon
Dilansir melalui laporan NASA, Rabu (10/11/2021), penelitian terhadap molekul itu diterbitkan di Nature Astronomy. Penelitian tersebut menjelaskan penemuan senyawa berbasis karbon di Mars, yang mungkin atau mungkin tidak menunjukkan bukti kehidupan.
Penemuan ini dilakukan untuk membantu para ilmuwan dalam menyusun cara untuk lebih efektif melakukan misi eksplorasi ruang angkasa. Dalam proses penemuan, rover tidak perlu mengebor lubang apapun.
Keingintahuan Terhadap Planet Mars
Sejak mendarat di Mars pada Agustus 2012, Curiosity telah mencari tanda-tanda kehidupan melalui molekul organik, terutama di Kawah Gale.
Ini bukan perjalanan yang mudah bagi Curiosity. Ketika para ilmuwan NASA bersiap-siap untuk menguji keberadaan molekul organik di Gunung Sharp di Mars, bor rover pecah.
Untuk memastikan eksperimen tersebut berlanjut, para ilmuwan menemukan cara bagi penjelajah untuk melakukan tes tanpa mengebor lubang ke bebatuan.
Berlandaskan keingintahuan yang kuat, para peneliti memutuskan untuk mengambil partikel pasir. Partikel itu sangat penting karena rover hanya memiliki sembilan cangkir pelarut - masing-masing hanya mampu melakukan percobaan sekali.
Mereka kemudian memanaskan sampel untuk menemukan bukti asam benzoat dan amonia dalam sampel lepas di pasir Mars.
Selain itu, tes menunjukkan adanya molekul lain termasuk fenol, fosfat, dan molekul lain yang mengandung nitrogen, di antara molekul tak dikenal lainnya.
