Mengenal DeFI, Sistem Moneter Masa Depan yang Bakal Menggeser Perbankan Konvensional

- Jumat, 21 Agustus 2020 | 09:45 WIB
Ilustrasi DeFi yang melinatkan Bitcoin dan teknologi blockchain. (Freepik).
Ilustrasi DeFi yang melinatkan Bitcoin dan teknologi blockchain. (Freepik).

Decentralized finance (DeFi) adalah sistem moneter yang terbuka (open finance) yang dibangun di atas teknologi blockchain yang memiliki sifat desentralisasi dan immutable. Kedudukan DeFI yang semakin dikenal masyarakat, digadang-gadang merupakan bentuk sistem moneter masa depan, yang sangat berpotensi menggusur keberadaan perbankan konvensional. 

Salah satu motivasi dari dibangunnya sistem Decentralized Finance adalah masih banyaknya masyarakat dunia yang kekurangan akses kepada layanan finansial. Walaupun sistem keuangan konvensional yang ada saat ini berperan dalam membangun kekayaan bagi penduduk dunia, namun layanan perbankan konvensional saat ini belum menyentuh masyarat kelas bawah.

Desentralisasi secara harfiah berarti tidak ada satu single point of failure, karena record yang sama disimpan di banyak komputer/nodes melalui jaringan peer to peer. Karena sifat jaringan blockchain yang permissionless, jadi terbuka untuk siapa saja, terlepas dari berapa dana yang dimiliki, di mana mereka tinggal. 

Hal ini berbeda dengan bank atau perusahaan pembayaran yang bisa menutup akun dari customer yang tidak memenuhi persyaratan, karakter blockchain adalah tahan sensor.

Adapun dampak potensial dari Decentralized Finance dalam sistem moneter dunia setidaknya ada lima hal, pertama, sebagai akses global ke layanan finansial. Karena dengan decentralized finance, siapapun yang memiliki koneksi internet dan smartphone bisa mengakses berbagai layanan financial yang sebelumnya terkendala oleh sistem.

-
Ilustrasi teknologi baru dalam sistem finance. (Freepik).

 
Kedua, berfungsi sebagai pembayaran lintas negara yang lebih murah (Affordable Cross-Border Payments). Sebab, decentralized finance menghilangkan middlemen yang mahal dan membuat pengiriman uang antar negara (remittance) lebih murah untuk seluruh dunia.

Di sistem saat ini, sangat mahal untuk melakukan pengiriman uang antar negara dengan rata-rata biaya remitansi di kisaran 7%, melalui layanan decentralized finance, fee remitansi bisa diturunkan sampai dibawah 3%.

Ketiga, privasi dan keamanan yang semakin baik. Keempat, sebagai transaksi yang tahan sensor. Sebab di sistem yang terdesentralisasi, transaksi bersifat immutable (tidak bisa diubah) dan blockchainnya tidak bisa ditutup oleh governments, bank sentral atau perusahaan besar.

Di dalam situasi pemerintahan yang diktator (seperti banyak negara di Afrika : Venezuela), pengguna bisa memindahkan dananya ke decentralized finance untuk melindungi dana mereka. Misalnya di Venezuela, banyak masyarakatnya memindahkan uang mereka ke Bitcoin untuk melindungi kekayaan mereka dari manipulasi mata uang dan inflasi yang luar biasa tinggi.

Terakhir, penggunaan yang mudah. Dalam banyak kasus, decentralized finance membuat beberapa jenis transaksi menjadi lebih mudah jika dibandingkan dengan kompleksitas dari sistem tersentralisasi untuk layanan sejenis. Misalnya dengan decentralized system, ibu-ibu di Maluku bisa mendapatkan investasi dari bisnisnya dari user lain negara Brazil.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X