Kontroversi kebijakan privasi baru WhatsApp tidak hanya mencuat di Indonesia, tapi juga di negara lain seperi India.
India yang merupakan salah satu negara pengguna WhatsApp terbesar di dunia, ramai-ramai menghapus WhatsApp dan beralih ke aplikasi saingan seperti Signal dan Telegram.
Memang WhatsApp akhirnya menunda kebijakan privasi baru, namun sepertinya hal itu belum cukup membendung migrasi pengguna.
Terbaru, WhatsApp sampai memasang iklan di koran untuk meyakinkan penggunanya bahwa mereka peduli terhadap privasi pengguna.
WhatsApp menggelontorkan dana sekitar Rp1,9 miliar untuk beriklan di 10 surat kabar yang berbahasa Inggris dan Hindi.
"WhatsApp menghormati dan melindungi privasimu. Menghormati privasimu tertanam di DNA kami" begitu tulisan iklan WhatsApp.
WhatsApp forces a new “privacy policy” on India, its biggest market.
— Palki Sharma (@palkisu) January 13, 2021
Indians start leaving the platform.
WhatsApp runs full-page ads on privacy.
Why would a “FREE” service spend so much money to retain users?
India needs stronger regulation to protect data.
What’s the govt doing? pic.twitter.com/G2DkKRxsT3
WhatsApp telah mengklarifikasi bahwa kebijakan berbagi data dengan Facebook tidak mempengaruhi privasi pesan yang dikirimkan pengguna.
Enkripsi tetap berjalan dan pihak WhatsApp hingga Facebook tidak bisa membaca pesan yang dikirimkan. Tindakan WhatsApp yang sampai beriklan ini sebenarnya cukup beralasan.
Facebook memiliki investasi sekitar Rp90 triliun di India sehingga tak mungkin mereka akan membiarkannya melayang sia-sia.
Investasi sebesar itu bertujuan mendongkrak transaksi digital untuk UMKM di India. WhatsApp juga sudah mendapatkan izin pemerintah untuk meluncurkan WhatsApp Pay.
