Semakin ke arah sini, China terus menjunjung tinggi perkembangan teknologi untuk terus melihat bagaimana luar angkasa bisa dihuni manusia. Sebagaimana NASA yang juga salah satu perusahaan luar angkasa.
Bahkan, baru-baru ini negara tersebut melakukan pengujian roket padat dan menambahkan metode lain untuk mendorong roket tersebut ke luar angkasa.
Dilansir dari laporan Space, Selasa (26/10/2021), roket itu melakukan penerbangan perdananya dari situs peluncuran dekat kota Xi'an di China utara, menembak selama 115 detik.
Kontraktor Luar Angkasa
Dijelaskan dari laporan sebelumnya, roket tersebut ternyata dikembangkan oleh salah satu kontraktor luar angkasa China, yakni Academy of Aerospace Solid Propulsion Technology (AASPT) yang merupakan bagian dari China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC).
Baca juga: Perubahan Iklim Beri Dampak Migrasi Hewan, Populasi Burung & Kehidupan Laut Berkurang
Seluruh roket tersebut memiliki diameter 11,48 kaki dan mampu mendorong maksimum 100.000 pound-force atau sekitar 500 ton. Untuk tenaga ini, mesin membutuhkan 330.000 pon atau 150 ton bahan bakar padat.
CASC kemudian mengklaim bahwa roket itu menjadi yang paling kuat dengan daya dorong terbesar yang pernah ada di dunia.
Mesin ini memiliki beberapa teknologi tercanggih termasuk cangkang komposit serat berkinerja tinggi, ruang pembakaran integral-casting, dan nosel besar, yang menjadikannya salah satu mesin roket berteknologi paling tinggi di Bumi.
"Pengujian sangat berhasil. Kami telah menguji semua parameter termasuk daya dorong 500 ton yang bekerja 115 detik. Kami berada di tingkat mahir internasional di bidang mesin roket padat besar. Selanjutnya, kami akan mengembangkan mesin roket padat 1.000 ton untuk memberikan daya dorong yang lebih kuat bagi roket pembawa China di masa depan," kata Ren Quanbin, presiden AASPT, dilansir dari Space, Selasa (26/10/2021).