Perusahaan keamanan cyber terkenal yaitu Kaspersky Labs baru-baru ini merilis laporan yang menunjukkan data terkait jumlah serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang terjadi di tahun 2021 ini.
Melalui laporan tersebut, dikatakan bahwa kini serangan DDoS sendiri sudah meningkat mencapai 24 persen, dan juga untuk serangan DDoS tertarged meningkat sebesar 31 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu.
Pihak Kaspersky sendiri menyebut jika saat ini serangan DDoS sendiri sudah semakin canggih dan lebih tertarget sehingga dapat mengganggu jalannya layanan seperti aplikasi dan juga situs website.
"Serangan DDoS pintar ini lebih canggih dan juga cenderung tertarget. Tak juga dipakai untuk membuat layanan terganggu, tetapi juga bisa membuat sumber daya tertentu menjadi tak bisa diakses dan melakukan aksi pencurian uang," tulis pihak Kaspersky.
Selain itu pihak Kaspersky juga menemukan bahwa munculnya botnet baru bernama Meris membuat aksi DDoS semakin banyak terjadi karena botnet ini dapat mengirimkan banyak permintaan setiap detiknya.
Sementara untuk tren DDoS sendiri, kini banyak penyerang yang melakukan aksi DDoS ini dengan motif politik beberapa negara seperti di Eropa dan juga Asia. Tetapi juga ada serangan yang menargetkan layanan online dari sebuah game.
