Sembunyikan Like, Giliran AS Menjadi Sasaran Instagram Selanjutnya

- Senin, 11 November 2019 | 11:48 WIB
Ilustrasi instagram (Pexels/energepic.com)
Ilustrasi instagram (Pexels/energepic.com)

Pada bulan April lalu, Instagram telah uji coba menyembunyikan like di Kanada, dan berlanjut ke Irlandia, Italia, Jepang, Brasil, Australia, dan Selandia Baru pada bulan Juli. 

Hal serupa dilakukan Facebook di Australia tepatnya pada bulan September. 

CEO Instagram, Adam Mosseri menjelaskan maksud idenya untuk menyembunyikan likes adalah ia ingin Instagram menjadi tempat untuk mengurangi depresi, menjadikannya lebih sedikit dalam hal kompetisi dan memberi ruang yang lebih banyak untuk fokus dalam berhubungan dengan orang yang mereka cintai dan hal-hal yang menginspirasi pengguna. 

Moserri juga menyatakan bahwa perusahaan tidak takut untuk melukai garis yang sudah dibuat, bahkan jika merusak 'karier influencer' atau mengurangi kesejahteraan yang cukup signifikan. 

"Kita harus melihat bagaimana pengaruhnya terhadap perasaan orang mengenai platform ini, bagaimana pengaruhnya terhadap bagaimana pengguna menggunakan platform ini, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pembuat ekosistem." katanya. 

Moserri melihat kesejahteraan dan kesehatan pengguna lebih penting saat mereka menggunakan Instagram, ia bahkan mengatakan jika pencari nafkah dari Instagram dan mulai melihat jumlah 'like' menurun, mungkin perlu dipirkan kembali untuk menggunakan Instagram dan tidak perlu memaksa untuk menggunakan platform ini kembali. 

Sementara itu, sebuah studi baru oleh HypeAuditor yang dilaporkan  oleh Social Media Today menemukan, bahwa influencer di berbagai tingkatan jumlah pengikut melihat jumlah 'like' mereka jatuh di negara yang sudah diuji coba 'like' aktif. 

'Like' mereka turun sekitar 3 hingga 15 persen di semua negara yang sudah diuji coba dan berimbas terhadap influencer dengan  5.000 hingga 20.000 followers.

Tetapi, hanya di Jepang, dan dengan influencer yang berjumlah 1.000 hingga 5.000 atau 100.000 hingga 1 juta pengikut, mengalami perubahan dan mendorong peningkatan 'like' sekitar 6 persen.

Sementara itu, influencer melihat kerugian terbesar 'like' di pasar Brasil. 

Tren tersebut bisa berhubungan dengan bagaimana pengguna di negara-negara tertentu merasa lebih nyaman menyukai sesuatu dan di negara lainnya, pengguna mungkin lebih mengandalkan kualitas konten dan mengandalkan mentalitas kawanan untuk mengetahui konten apa yang disukai.

Setelah diuji coba di berbagai negara dengan berbagai respon yang diterima Instagram, mereka akan mulai mencoba menyembunyikan 'like' di Amerika Serikat mulai pekan depan. 

Tetapi, jumlah 'like' tetap akan terlihat oleh si pembuat postingan kok. Masih aman bukan, tanpa manipulasi, lho. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X