Bareskrim Polri memeriksa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan, pada Selasa (6/9/2022).
Hal ini disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Polri Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi. Putri akan diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Anak Elon Musk yang Berusia 2 Tahun Ngomel-ngomel Gara-gara Roket Gak Capai Orbit
Selain Putri, Polri juga akan memeriksa Susi yang merupakan Asisten Rumah Tangga (ART) di rumah Ferdy Sambo.
Lalu, apa itu Lie Detector?
Lie Detector atau pendeteksi kebohongan atau poligraf adalah suatu alat yang mengukur dan mencatat beberapa indikator fisiologis seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan konduktivitas kulit saat seseorang diinvestigasi.
Namun, akurasi lie detector ini masih jadi pertanyaan sejak pertama kali ditemukan pada 1921. Bahkan tak sedikit pakar menyebut lie detector tidak efektif untuk menguji kebohongan seseorang.
"Akurasi lie detector masih diperdebatkan. Secara riset sudah banyak yang menunjukkan efektivitasnya. Tapi ada juga riset yang menunjukkan adanya kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan alat itu tidak berfungsi," ucap Pakar Lie Detector, Handoko Ghani, kepada Indozone, Selasa (6/9/2022).
Lie detector bekerja dengan membaca reaksi tubuh seseorang ketika diberikan pertanyaan secara berkelanjutan. Reaksi tubuh yang dimaksud antara lain, pernapasan, jantung, massa otot, dan kelembapan kulit.
Ada tiga sensor yang dipakai dalam mendeteksi kebohongan, di antaranya:
1. Sensor pneumograf: Dua pneumograf, tabung karet berisi udara, ditempatkan di sekitar dada dan perut orang yang akan diuji.
2. Sensor blood pressure: Mendeteksi adanya perubahan tekanan darah dan detak jantung. Sensor kabel ini ditempelkan pada bagian lengan.
3. Sensor skin resistance: Melihat dan mendeteksi keringat yang ada di tangan. Kabel sensor ini umumnya juga ditempelkan pada jari-jari tangan.
Saat ditanya apakah penggunaan lie detector efektif terhadap Putri Candrawathi, Handoko mengatakan semua tergantung pada pertanyaan dan objektivitasnya.
