Sebuah lembaga pemerintahan Singapura secara mengejutkan membuat terobosan baru, dimana warganya akan dapat menikah di Metaverse. Hal ini dilakukan mengingat pengguna Metaverse di negaranya mengalami pelonjakan yang cukup signifikan.
Bukan hanya pernikahan saja, pemerintah Singapura juga akan membuat penyelesaian konflik yang melibatkan persidangan maupun pengadilan bisa dilakukan lewat Metaverse. Lebih lanjut, fungsi pemerintah juga kemungkinan akan dialihkan di dunia virtual tersebut.
Kabar ini sudah dibenarkan oleh Menteri Hukum Kedua Singapura, yaitu Edwin Tong saat menghadiri acara TechLaw Fest 2022.
Baca Juga: 10 HP Gaming Terbaik Tahun 2022, Spek Gahar dengan Tampilan Futuristik!
“Pandemi telah menunjukkan kepada kita bahwa bahkan penyelesaian perselisihan yang pernah dilihat sebagai proses fisik… juga dapat diadakan hampir seluruhnya secara online,” kata Tong, dilansir dari Dailycoin, (7/8/2022).
Lebih lanjut, Tong yakin jika teknologi Augmented Reality (AR) dapat dimanfaatkan dengan baik untuk memeriksa masalah sengketa hukum, misalnya kecelakaan di lokasi bangunan tiga dimensi.
"Anda dapat menempatkan diri Anda ke dalam terowongan yang sebenarnya atau fasilitas penahanan minyak untuk melihat sengketa konstruksi dari perspektif augmented reality, yang mewakili ruang yang sebenarnya." jelasnya.
Meski demikian, terobosan barunya ini dinilai masih perlu dikembangkan serta dikaji lebih lanjut, sehingga Tong belum bisa memastikan kapan pernikahan di Metaverse bisa diwujudkan di negaranya.
