The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

CEO TikTok Tegaskan Data 150 Juta Pengguna Amerika Tetap Berada di Amerika
CEO TikTok, Shou Zi Chew. (REUTERS/Evelyn Hockstein)
Tech

CEO TikTok Tegaskan Data 150 Juta Pengguna Amerika Tetap Berada di Amerika

Senin, 27 Maret 2023 11:02 WIB 27 Maret 2023, 11:02 WIB

INDOZONE.ID - CEO TikTok, Shou Zi Chew jadi perbincangan hangat ketika disidang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat. Dalam kongres itu, Shou Zi Chew dicecar banyak pertanyaan menyudutkan termasuk tudingan sebagai agen China.

Kongres ini dilatarbelakangi kecurigaan regulator Amerika Serikat yang menduga TikTok memata-matai warganya, di mana hal itu dinilai mengancam keamanan nasional.

Namun, Shou Zi Chew membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan, data 150 juta pengguna TikTok Amerika Serikat tetap disimpan di negara itu.

Baca Juga: Kenalan dengan CEO TikTok Shou Zi Chew, Ternyata Pernah Magang di Facebook

"Intinya, data Amerika disimpan di bumi Amerika oleh perusahaan Amerika yang diawasi oleh pekerja Amerika," kata Chew.

Chew menjelaskan, TikTok berkomitmen penuh dalam melindungi data para pengguna dari akses asing yang tak berizin.

Terbaru, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menegaskan jika pemerintah China tak pernah mengusik TikTok, apalagi sampai meminta data pribadi pengguna.

Mao Ning menepis tudingan Pemerintah Amerika Serikat bahwa TikTok mengancam keamanan nasional AS yang di negara ini memiliki 150 juta pengguna aktif setiap bulan.

Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew.
Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew. (REUTERSEvelyn Hockstein)

Menurut statistik App Ape, TikTok yang digunakan di 150 negara memiliki 1 miliar pengguna dan di Amerika Serikat saja sudah diunduh sebanyak 210 juta kali.

Baca Juga: Viral Pria Imami Salat Tarawih Sambil Live di TikTok, Cari Pahala atau Cari Gift?

"Pemerintah AS sejauh ini tak bisa memberikan bukti bahwa TikTok mengancam keamanan nasional AS, tapi berulang kali membuat praduga bersalah dan secara tidak adil menindas perusahaan itu," kata Mao seperti dikutip laman Nikkei Asia, Senin (27/3/2023).

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Rachmat Fahzry
Victor Median
JOIN US
JOIN US