INDOZONE.ID - Microsoft baru-baru ini merilis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bernama VALL-E, yang dapat mereplikasi suara orang. Alat ini hanya menggunakan rekaman 3 detik dari suara tertentu sebagai prompt untuk menghasilkan konten, dan dilatih pada 60.000 jam data ucapan bahasa Inggris.
Mengutip dari Gizmochina, VALL-E mampu mereplikasi emosi dan nada pembicara, bahkan saat membuat rekaman kata-kata yang tidak pernah diucapkan oleh pembicara aslinya.
Baca Juga: Microsoft Excel Hadirkan Sederet Fitur Baru: Bilah Pencarian hingga Saran Formula
Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang sangat signifikan oleh AI dalam sektor speech, karena model sebelumnya hanya mampu mereplikasi suara, tetapi tidak dapat mereplikasi emosi atau nada pembicara.
Namun, ada kekhawatiran yang muncul usai VALL-E diluncurkan oleh Microsoft. Banyak yang menganggap jika teknologi serupa kedepannya akan dapat membuka pintu bagi panggilan realistic spam calls yang meniru suara orang sungguhan yang diketahui oleh calon korban.

Bahkan, suara dari para figur politik dan pesohor dunia pun dapat ditiru dengan mudah, yang dapat menyebabkan penyebaran informasi palsu di media sosial semakin meningkat.
Selain itu, terdapat pula masalah keamanan. Beberapa bank menggunakan teknologi pengenalan suara untuk memverifikasi identitas penelepon, tetapi jika suara yang dihasilkan AI menjadi lebih meyakinkan, pendeteksian dapat menjadi lebih sulit jika penelepon menggunakan suara VALL-E.
Baca Juga: Kerja 4 Jam Sehari, Wanita Ini Cuan Rp3 Miliar Berkat TikTok dan Microsoft Excel
Selain itu, teknologi ini juga dapat memengaruhi voice actors, karena tenaga mereka mungkin saja sudah tidak diperlukan lagi jika suara yang dihasilkan AI menjadi lebih realistis.
Penting bagi perusahaan seperti Microsoft untuk mengembangkan langkah-langkah untuk mengatur penggunaan VALL-E guna memastikannya digunakan untuk kebaikan, dan bukan untuk tujuan yang jahat apalagi merugikan orang lain.