Madsaz, Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Mulai dari Lapar sampai Ngantuk

- Kamis, 11 Mei 2023 | 13:50 WIB
Aplikasi Madsaz (INDOZONE/Putri Surya)
Aplikasi Madsaz (INDOZONE/Putri Surya)

Medhanita Dewi Renanti, dosen sekolah vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak, yang juga pencipta aplikasi penerjemah tangisan bayi "Madsaz" mengungkapkan, aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 257 ribu kali.

Total pengunduh tersebut ungkap Medhanita berasal dari 176 negara, termasuk Asia Tenggara dan Eropa. Aplikasi itu sendiri tersedia dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris.

"Saat ini aplikasi Madsaz sudah diunduh sebanyak 257 ribu kali, dari 176 Negara, diantaranya negara-negara di Asia Tenggara, Eropa seperti Inggris, bahkan Israel, dan aplikasi tersebut sudah tersedia untuk dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris," seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Momen Kocak Bapak-Bapak Asuh Anak Malah Tertidur: Bayi Momong Bapaknya 

Medhanita menjelaskan, aplikasi penerjemah tangisan bayi ini menggunakan teori bahasa bayi Dunstan dengan lima klasifikasi.

"Untuk saat ini acuan aplikasi masih menggunakan teori bahasa bayi Dunstan. Itu ada lima klasifikasi, dari bayi lapar, bayi mengantuk, ingin sendawa, sakit perut atau ada gas, dan tidak nyaman karena popok basah, bisa juga akibat udara panas atau dingin," paparnya.

-
Medhanita Dewi Renanti (kanan), pencipta aplikasi penerjemah tangis bayi “Madsaz”. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Terkait dengan nama Madsaz, Medhanita menjelaskan jika nama itu berasal dari gabungan nama dirinya, suami dan anaknya. Nama tersebut pun sudah didaftarkan dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Lebih lanjut Medhanita menjelaskan, aplikasi itu awalnya tercipta saat sedang hamil anak pertama di usia kehamilan enam bulan.

"Saat hamil anak pertama di usia kehamilan enam bulan, saya mengikuti seminar, kemudian dari seminar itu, diantara pakarnya ada yang bisa mendeteksi atau mengenali tangis bayi versi Dunstan baby language, dari situ saya belajar dan menerapkan ke anak saya saat anak lahir," imbuhnya.

Baca juga: Hendak Buka Warung Soto, Pria Asal Lamongan Temukan Bayi Terbungkus Jarik

Dari seminar itu, Medhanita menyadari bahwa secara ilmu bayi memang bisa berkomunikasi dengan orangtua.

"Kalau dia menangis ne, ne, ne… itu berarti lapar, ketika saya beri susu (ASI) itu selesai nangisnya, berarti responnya kan sesuai," pungkasnya.

Dia berharap, aplikasi Madsaz bisa memberikan manfaat bagi orangtua, terutama pada ibu baru. Sehingga dengan begitu, tingkat stres orangtua bisa turun.

"Semoga manfaatnya dapat dirasakan bagi orang tua yang baru punya anak, sehingga tingkat stres orang tua menurun, dan bayinya juga lebih cepat tenang. Saya juga berharap aplikasi ini bisa disebarluaskan supaya masyarakat bisa menikmati dari karya yang kami hadirkan," bebernya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X