TikTok baru-baru ini menyampaikan laporan terkait jumlah konten yang mereka hapus selama kuartal ke-2 tahun 2021. Disebutkan bahwa ada 81 juta video yang sudah dihapus dari TikTok karena melanggar kebijakan.
Video yang diunggah antara 1 April sampai 30 Juni tersebut berhasil diidentifikasi oleh pihak pengawas dari TikTok dan juga sisten teknologi pendeteksi otomatis besutannya yang kini sudah beroperasi.
Alhasil ada 81.518.334 video yang terdeteksi dan langsung dihapus. Meskipun jumlahnya banyak, tapi angka tersebut hanya kurang 1 persen dari total video yang diunggah oleh pengguna TikTok di Q2 2021.
Selain itu 87,5 persen video yang terdeteksi melakukan pelanggaran tersebut juga dihapus sebelum ada orang yang melihatnya.
Pihak TikTok sendiri mengatakan bahwa teknologi pendeteksi otomatis besutannya ini menyumbang 16 juta video yang dideteksi melakukan pelanggaran, dan sisanya diidentifikasi secara manual.
"Sebanyak 16.957.950 dari total video yang kami hapus ditangani menggunakan teknologi kami," ucap TikTok.
Lebih rinci, TikTok juga memberikan detail bahwa konten yang mereka hapus tersebut paling banyak diunggah dari negara Amerika Serikat, disusul oleh Pakistan, Brasil, Rusia, dan kemudian Indonesia.
