INDOZONE.ID - Cetak sejarah baru, sebuah drone berhasil mengirimkan sepasang paru-paru untuk transplantasi medis setelah menempuh jarak 1,5 km di Toronto, Kanada. Dilansir dari India Times, Jumat (14/10/2021), penerimanya paru-paru tersebut adalah Alain Hodak (63) tahun, seorang insinyur dan sekarang menjadi penggemar drone.

University Health Network and Unither Bioelectronique bergandengan tangan untuk mencapai prestasi ini dan menyebutnya sebagai prestasi pertama di dunia. Dijelaskan bahwa drone menempuh jarak antara Toronto Western Hospital dan Toronto General Hospital sejauh 1,5 km.

Momen penting itu, yakni perjalanan 6 menit drone yang tidak hanya menjadi sebuah sejarah, tetapi juga memberi harapan manusia untuk masa depan. Bagi Hodak yang didiagnosis menderita fibrosis paru pada 2019, segalanya menjadi lebih baik.

Baca juga: Netizen Ini Bagikan Video Perdana Menteri Malaysia yang Salat Jumat Tanpa Pengawal, Salut!
"Tidak ada udara, saya menggunakan oksigen dalam jumlah industri 25 liter per menit oksigen, yang cukup banyak yang bisa Anda masukkan. Dan sekarang saya bisa bernapas, dan saya hampir kadang-kadang terkejut tentang bernapas," kata Hodak.

Pada tahun 2021, kondisinya mencapai titik di mana transplantasi paru-paru adalah satu-satunya harapannya. Dia dimasukkan ke dalam daftar tunggu dan menyebutnya sebagai "berpacu dengan waktu."
Sedikit yang dia tahu, direktur Program Transplantasi Paru-paru Toronto di UHN, Dr. Shaf Keshavjee, sudah bekerja untuk membuat pengiriman organ melalui drone menjadi kenyataan.

Setelah 53 penerbangan uji dan mengembangkan sistem navigasi dengan lebih sedikit rintangan, Keshavjee memberi tahu pasiennya tentang proyek yang mengubah hidup. Itu adalah operasi yang sukses yang tidak hanya memberi Hodak kesempatan hidup baru, tetapi juga memungkinkan dia untuk menghadiri pernikahan putrinya.